Sabtu, 02 Desember 2017

Trauma masa lalu 1

TRAUMA MASA LALU
(episode 1 : Rasa takut yang terpendam)

Kecantikan merupakan hal yang sangat dibanggakan bagi setiap manuasia, tapi tidak bagi Raisya. Dia sangat membenci parasnya yang menurut orang lain cantik dan menarik. Menurutnya, pengalaman buruk sering menimpa dirinya karena wajahnya. Masih teringat trauma masa kecil saat seorang guru laki-laki melecehkan dirinya dengan meraba pahanya ketika dia sedang duduk asyik menulis di dalam kelas bersama teman-temannya. Saat itu dia merasa tidak nyaman, tapi mau teriak dan bicara kepada orang lain juga malu dan takut. Sejak saat itu, dia selalu merasa takut ketika bertemu dengan lawan jenis, terutama yang menarik hatinya. Dia membentengi dirinya dengan bersikap dingin, takut dimanfaatkan hanya sebagai pelampias nafsu belaka. 

Hari-hari Raisya habiskan dengan membaca buku cerita penghibur rasa sepinya sepulang dari sekolah. Dia banyak mengurung diri dalam kamar dan menghindar bergaul dengan teman seusianya. Seperti hari ini dia asik membaca buku komik kesukaannya di dalam kamar. Tiba-tiba terdengar pintu kamarnya diketuk dari luar
“Raisya..” terdengar suara ibunya memanggil. “ Iya Bu, ada apa ?”. Raisya membuka pintu dan terlihat Ibunya sedang berdiri di depan pintu. “ Kamu tidak kemana-mana kan?, Ibu mau pergi arisan dulu”. Kata Ibu Raisya. “ Iya Bu”. Raisya kembali masuk ke dalam kamarnya dan menghabiskan komik yang dibacanya.

Asik membaca, terdengar bunyi telepon, Raisya melihat Ani teman sebangkunya menelepon. Ani anak yang manis dan supel di kelas VII A. Dia adalah salah satu anak Guru di sekolahnya. Terdengar suara ceria Ani “ Ca lagi ngapain?. Main yu!”. Raisya menjawab dengan malas “ main, ogah ah. Panas.”. “ ya ampun Cha, kan kita naik mobil bukan jalan kaki, ayo temenin Aku, aku kenalin sama teman-teman Aku”. Ani membujuk Raisya. “ Aku males keluar, lagian ibu ku lagi pergi. Aku harus jagain rumah” raisya menolak secara halus “ ya ampun Cha, masa mau sih jadi penjaga rumah. Dikunci aja kali”. Ani mulai memaksa Raisya. “ maaf ya Ni, lain kali deh, Aku benar-benar males nih”. Ya sudah besok pulang sekolah, kita langsung main ya jangan pulang ke rumah, Ok?” bujuk Ani. “ Iya” jawab Raisya, agar Ani segera menutup teleponnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

                                ---------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar