TRAUMA
MASA LALU
(episode
11: Duka Ani)
Siang yang terik,matahari
bersinar dengan gagahnya. Sepulang sekolah Ani meminta Raisya menemaninya ke salon
untuk creambat. Raisyapun ijin kepada
ibunya dan pergi bersama Ani. Dari salon mereka makan bakso di warung Pak Joko
yang terkenal enaknya di daerah Bogor.
“Ca, Aku mau pindah
sekolah” kata Ani membuka percakapan. Raisya terkejut mendengar ucapan temannya”
kamu mau pindah Ni?, kenapa ?” tanya Raisya. “ “Aku akan pindah ke Jakarta ikut
Ibu ku Ca”. Jawab Ani. “ kenapa Ni?,kamu lagi ada masalah ya?. Cerita aja Ni, biar kamu lega. Siapa tahu Aku bisa bantu
“ kata Raisya. Ani, terdiam dan menghela napas panjang. Dia seperti menahan
beban yang berat. Dia mengumpulkan keberaniannya untuk bercerita kepada
sahabatnya Raisya.
“
Papahku punya istri lagi, Mamah ku tidak terima. Mamahku minta cerai Ca. Mereke
kemarin bertengkar hebat. Aku tidak sengaja denger pertengkaran Mereka. Aku sedih
dengarnya Ca, jadi Aku kemarin mutusin tidak sekolah”.Kata Ani lebar panjang
Dia menjelaskan permasalahannya “ ya ampun Na,Aku turut sedih ya dengarnya”
kata Raisya. “ iya Ca, terimakasih”. Kata Ani. “ Ca, memang tidak bisa
diperbaiki lagi ya. Coba kamu bicara baik-baik ke Mamah atau papah Kamu.” Kata Raisya.
“ sepertinya tidak bisa Ca, papah orangnya keras. Dan Mamah tidak mau kalau
Papah menduakannya” jawab Ani. “ Iya, Ni, siapa sih wanita yang mau dikhianati.
Pasti akan sedih” kata Raisya.
“
Papah sebenarnya sudah minta ijin Mamah, Ca untuk nikah lagi. Tapi mamah tidak
mau.dan tanpa ijin Mamah, Ayah ternyata sudah menikah dengan temannya sewaktu
kuliah dulu. Dan mamah marah besar mengetahuinya”. Kata Ani.
Raisya hanya terdiam. Dia
bingung harus bicara apa dan apa yang bisa dilakukannya untuk membantu
sahabatnya. Dia pun mengalihkan pembicaraan “Kamu kapan berhentinya Ni?” tanya Raisya. Aku
ngurusin surat-surat dulu ,kalau sudah beres, besok Aku dengan mamah ku akan ke
sekolah dan langsung ke jakarta” jawab Ani. “ya ampun Ca, besok?.cepat sekali. Aku
sedih pisah sama Kamu”. Kata Raisya. “ Iya, Aku juga Ca. Kata Ani. Merekapun berpelukan
dan meneteskan air mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar