TRAUMA
MASA LALU
(episode
5 : Rian)
Malam semakin larut dan
dingin. Sinar bulan terlihat diantara debu kota Jakarta yang pekat. Raisya
belum bisa tidur. Di hatinya ada rasa yang tidak bisa dia pahami. Bayangan
wajah Aldo sering kali muncul dalam pikirannya bergantian dan bercampur dengan
rasa takutnya terhadap lawan jenis. Dalam hatinya dia bertekad akan melupakan
dan menghindari Aldo, agar batinnya tidak tersiksa. Perlahan dia pun tertidur
dengan lelapnya.
Pagi yang cerah, Raisya
bangun sebelum adzan subuh, kebiasaannya bangun jam 3 malam, membuatnya rutin
terbangun meskipun dia terlambat tidur.Ibu Raisya sudah menyiapakn makan pagi.
Mereka seperti biasa sarapan berdua dan kemudian Raisya pergi ke sekolah.
Di depan pintu gerbang dia bertemu Ani
Ca, tunggu...bareng ya ke
kelasnya” sapa Ani. “ ok, Ca, kamu ikut Perkemahan siswa baru tidak ?”. “
tidak, Ni. Aku males.” Jawab Raisya. “eh, wajib loh, nanti kamu dapat hukuman.
Ikut aja Ca, suasananya enak loh... pegunungan, kamu kan suka banget dengan
alam”. “ tidak ah, Ni. Banyak orang males
aku”” ya Ca, please temenin Aku dong”. “
gimana nanti aja deh” jawab
Raisya. “ ah, Ica kamu selalu gitu jawabannya”. Ica hanya tersenyum dan mereka
pun masuk kedalam kelas.
Pelajaran hari ini
pelajaran IPA tentang sel tumbuhan. Mereka belajar berkelompok membuat alat peraga tentang sel tumbuhan . Icha
sekelompok dengan Fahri, Ima, dan Rian. Selesai membuat poster mereka
persentasi di depan kelas. Tidak berapa lama bel istirahat berbunyi. Rian mendekati Raisya. “Ca,
istirahat bareng ya sama Aku” Ica melihat kearah Rian “eh, Aku sudah janjian
dengan Ani, Yan...maaf ya”. “ oh, gitu, ya sudah. Boleh dong ikut bareng”. “
oh, iya boleh “. Ani sudah berdiri dihadapan Mereka” ayo, lagi ngapain” kata
Ani. “ ini Ni, Rian mau ikut ke kantin bareng
kita” jawab Icha. “ oh, ayo boleh. Biasanya kamu ke kantin bareng teman-teman
kamu. Tumben nih, hayo ada apa?” ledek Ani. “tidak apa-apa Ni, hanya pengen
suasana baru aja” jawab Rian. Merekapun makan di kantin
Rian memesan dan
mentraktir jajanan Ani dan Raisya. Terlihat dari mata dan percakapan Rian,
kalau Rian menyukai Raisya. Ani memberanikan diri bertanya kepada Rian. “ Yan,
kamu sepertinya ada maksud deh, jajan bareng kita” kata Ani “ maksud apa Ni?,
bener Aku hanya pengen suasana baru aja
kok. Bosan main sama cowok terus”,” oh, gitu, bukannya mau deket dengan Raisya
?” tanya Ani. “ iya, salah satunya juga sih” jawab Rian.” Tuh kan, bener
pirasat ku” jawab Ani. Raisya yang dari tadi diam mendengarkan percakapan
temannya, merasa kaget dan malu mendengar perkataan Rian.
Ani, melihat muka Raisya
yang memerah langsung ngeledekin Raisya “ eh, liat muka Ica merah. Wah ada apa nih” kata Ani “
ah tidak kok, tidak merah. Aku biasa aja” jawab Raisya. Rian hanya
tersenyum melihat Raisya yang disukainya
malu-malu” Ca, bisa minta nomor telepon Kamu” Tanya Rian. “ oh,buat apa Yan.
Kita kan sering ketemu di sekolah” jawab Raisya dengan polosnya “
iya, tapi kalau ada perlu kan gampang”
jawab Rian. “ oh, iya. Ini nomor ku” jawab Raisya, Rian pun mencatat nomor
telepon raisya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar