Sabtu, 02 Desember 2017

Trauma masa lalu 5

TRAUMA MASA LALU
(episode 5 : Rian)

Malam semakin larut dan dingin. Sinar bulan terlihat diantara debu kota Jakarta yang pekat. Raisya belum bisa tidur. Di hatinya ada rasa yang tidak bisa dia pahami. Bayangan wajah Aldo sering kali muncul dalam pikirannya bergantian dan bercampur dengan rasa takutnya terhadap lawan jenis. Dalam hatinya dia bertekad akan melupakan dan menghindari Aldo, agar batinnya tidak tersiksa. Perlahan dia pun tertidur dengan lelapnya.

Pagi yang cerah, Raisya bangun sebelum adzan subuh, kebiasaannya bangun jam 3 malam, membuatnya rutin terbangun meskipun dia terlambat tidur.Ibu Raisya sudah menyiapakn makan pagi. Mereka seperti biasa sarapan berdua dan kemudian Raisya pergi ke sekolah. Di  depan pintu gerbang dia bertemu Ani

Ca, tunggu...bareng ya ke kelasnya” sapa Ani. “ ok, Ca, kamu ikut Perkemahan siswa baru tidak ?”. “ tidak, Ni. Aku males.” Jawab Raisya. “eh, wajib loh, nanti kamu dapat hukuman. Ikut aja Ca, suasananya enak loh... pegunungan, kamu kan suka banget dengan alam”. “ tidak ah, Ni. Banyak orang males  aku”” ya Ca, please temenin Aku dong”. “  gimana nanti aja  deh” jawab Raisya. “ ah, Ica kamu selalu gitu jawabannya”. Ica hanya tersenyum dan mereka pun masuk kedalam kelas.

Pelajaran hari ini pelajaran IPA tentang sel tumbuhan. Mereka belajar berkelompok membuat  alat peraga tentang sel tumbuhan . Icha sekelompok dengan Fahri, Ima, dan Rian. Selesai membuat poster mereka persentasi di depan kelas. Tidak berapa lama bel istirahat  berbunyi. Rian mendekati Raisya. “Ca, istirahat bareng ya sama Aku” Ica melihat kearah Rian “eh, Aku sudah janjian dengan Ani, Yan...maaf ya”. “ oh, gitu, ya sudah. Boleh dong ikut bareng”. “ oh, iya boleh “. Ani sudah berdiri dihadapan Mereka” ayo, lagi ngapain” kata Ani.  “ ini Ni, Rian mau ikut ke kantin bareng kita” jawab Icha. “ oh, ayo boleh. Biasanya kamu ke kantin bareng teman-teman kamu. Tumben nih, hayo ada apa?” ledek Ani. “tidak apa-apa Ni, hanya pengen suasana baru aja” jawab Rian. Merekapun makan di kantin

Rian memesan dan mentraktir jajanan Ani dan Raisya. Terlihat dari mata dan percakapan Rian, kalau Rian menyukai Raisya. Ani memberanikan diri bertanya kepada Rian. “ Yan, kamu sepertinya ada maksud deh, jajan bareng kita” kata Ani “ maksud apa Ni?, bener Aku hanya  pengen suasana baru aja kok. Bosan main sama cowok terus”,” oh, gitu, bukannya mau deket dengan Raisya ?” tanya Ani. “ iya, salah satunya juga sih” jawab Rian.” Tuh kan, bener pirasat ku” jawab Ani. Raisya yang dari tadi diam mendengarkan percakapan temannya, merasa kaget dan malu mendengar perkataan Rian.
Ani, melihat muka Raisya yang memerah langsung ngeledekin Raisya “ eh, liat  muka Ica merah. Wah ada apa nih” kata Ani “ ah tidak kok, tidak merah. Aku biasa aja” jawab Raisya. Rian hanya tersenyum  melihat Raisya yang disukainya malu-malu” Ca, bisa minta nomor telepon Kamu” Tanya Rian. “ oh,buat apa Yan. Kita  kan sering ketemu  di sekolah” jawab Raisya dengan polosnya “ iya, tapi kalau  ada perlu kan gampang” jawab Rian. “ oh, iya. Ini nomor ku” jawab Raisya, Rian pun mencatat nomor telepon raisya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar