Sabtu, 02 Desember 2017

Trauma masa lalu 9

TRAUMA MASA LALU
(episode 9: Ayah pulang)

Suara telepon berdering di rumah Raisya. Ibu mengangkat telepon danmengobrol dengan serius.selesai menerima telepon ibu ke kamar Raisya “ Ca, Ayah besok pulang. Ibu mau jemput Ayah di Bandara” kata Mamah “ iya Ma?. Alhamdulilah,kok tumben pulangnya cepat biasanya 1 bulan baru pulang”. Jawab Raisya “ Iya, Ayah sudah selesai urusannya jadi cepat pulang” kata Ibu. “ jemputnya jam berpa Bu, kalau sore Ica ikut ya?” tanya Raisya” pagi jam 10 sayang, kamu sekolah aja, biar Ibu sendiri yang jemput” jawab Ibu “ iya Bu” kata Raisya.

Ibu tiba di bandara 15 menit lebih cepat, tak lama  Ayah datang . Ibu  mencium tangan Ayah dan pulang ke rumah. “ ibu sehat ? “ tanya ayah “ Iya, Ayah. Kami semua sehat dan senang Ayah pulangnya cepat “ jawab Ibu. “ Bu, Ayah pulang cepat karena ada sedikit masalah. Perusahaan Ayah mengalami kerugian besar. Jadi banyak pegawai yang diberhentikan termasuk Ayah “ kata  Ayah . 

ibu mendengar semua itu merasa sedih “ yang benar Yah, terus bagaimana dengan keuangan keluarga kita dan biaya sekolah Raisya ?” Ibu panik “ sabar ya Bu, Ayah akan melamar pekerjaan lagi. Insaya Allah semua akan baik-baik saja” jawab Ayah menangkan Ibu. “Iya Ayah, semoga kita bisa kuat menghadapinya. Ibu juga masih ada tabungan yang bisa kita pakai” jawab Ibu “ Alhamdulilah...Kita lalui semua ini ya Bu.  Semua ujian dari Tuhan”. “ iya Ayah,semua ada hikmahnya. Ayah bisa berkumpul dan lebih dekat dengan Ibu dan Raisya”jawab Ibu

Hari semakin siang, tak lama Raisya pulang dari sekolah “ Ayah...”. Raisya memanggil ayahnyadan langsung berlari ke kamar ayahnya “ayah, Icha kangen “ kata Raisya sambil memeluk dan menciumi Ayahnya . “ Ayah juga kangen sayang, kamu anak kesayangan Ayah” jawab Ayah sambil mencium Raisya. “ bagimana sekolah kamu Na?” tanya Ayah “ Baik, Ayah. Aku senang dengan sekolah baru ku” jawab Raisya “ ya sudah, ganti baju dulu sana, nanti kita makan bersama-sama” kata Ayah . Iya Ayah. Raisya pun keluar dan mereka makan bersama-sama dengan penuh kehangatan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar