- Persiapan awal :
- Revolusi belajar
di kelas:
- Revolusi belajar
di rumah
MENGELOLA WAKTU
Oleh Desi Diana,M.Pd
Begitu cepat waktu berlalu, detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun. Tanpa kita sadari, banyak waktu yang kita habiskan tanpa makna. Usia semakin bertambah tetapi kualitas hidup masih tetap tanpa ada perkembangan.
Banyak kegiatan kita lakukan tanpa tahu tujuan. Menghabiskan hari dengan sesuatu yang tak jelas. Rutinitas yang selalu menjebak dan tekadang membosankan selalu dilakukan. Mengikut saja apa yang harus dilakukan, tak sadar usia sudah di ujung senja.
Saat kita terjebak dengan rutinitas kegiatan, di luar sana ternyata banyak yang luar biasa mengisi waktu. Berbagai kegiatan positif dan bermanfaat sering dilakukan. Prestasi dan pujian sering didapatkan. Apa yang membuatnya berbeda ?
Setiap orang diberikan jumlah waktu yang sama oleh Tuhan. Waktu sehari yang disediakan adalah 24 jam. Tapi kenapa ada yang begitu sibuk tanpa menghasilkan karya?. Sebaliknya ada yang begitu santai menjalani hidup, tetapi banyak menghasilkan karya, apa yang membedakan mereka?. Bukankah Tuhan memberikan jatah waktu yang sama pada setiap insan?.
Tentu kita semua ingin tahu bagaiman caranya mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat. Berikut ini beberapa hal yang jika kita terapkan dapat membuat waktu kita lebih produktif.
1. Buatlah jadwal harian
Jadwal kegiatan harian sangat penting kita tuliskan. Jadwal tersebut bisa kita buat sederhana dalam sebuah buku kecil yang bisa kita masukan dalam saku pakaian. Hal ini untuk mengingatkan kita akan rencana kegiatan yang akan kita lakukan. Sedangkan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam satu minggu atau satu bulan bisa kita tuliskan di papan jadwal kegiatan bulanan. Jadwal tersebut alangkah baiknya di tempel di kamar tidur kita, sebagai pengingat.
2. Tegaslah pada diri sendiri
Lakukanlah apa yang sudah kita rencanakan dan tuliskan pada jadwal kegiatan. Tegaslah saat kita melanggar jadwal tersebut dengan memberikan hukuman pada diri sendiri. Hal ini dilakukan agar kita menjadi disiplin dan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Hukuman bisa berupa kegiatan yang positif, seperti tidak boleh menggunakan face book atau membaca Al-Quran.
3. Hindari pencuri waktu
Banyak kegiatan yang kita lakukan tanpa sadar menghabiskan banyak waktu. Bercanda dan mengobrol dengan teman, terkadang membuat kita lupa diri. Batasilah percakapan sekedarnya saja, dan segera pamit untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya. Pencuri waktu lainnya adalah berselancar di media sosial seperti grup wa atau face book. Batasi juga waktu anda menggunakan media sosial, cukup hanya 30 menit pagi hari dan 30 menit di sore/ malam hari.
4. Tulislah target yang ingin Anda capai
Setiap target atau impian yang ingin kita capai dapat memberikan semangat untuk kita melakukan sesuatu. Tulislah impian yang ingin kita capai dengan tulisan berukuran besar dan tempelkan di kamar, sehingga kita akan selalu ingat dengan impian kita. Dengan begitu kita akan menggunakan waktu sebaik mungkin untuk mencapai impian kita.
5. Isi waktu luang untuk mengembangkan diri
Saat liburan tiba banyak sekali waktu luang yang kita miliki. Terkadang kita memanfaatkannya untuk istirahat dari kegiatan harian dan asyik menghibur diri. Wisata dan melakukan hobi sering kita lakukan sampai habis waktu liburan, tak terasa waktu cepat berlalu. Menjelang habis masa liburan terkadang membuat kita malas melakukan kegiatan yang menjadi kewajiban kita karena terlalu asik menikmati waktu liburan. Bersantai sejenak dari kegitan rutin memang perlu, tapi jangan sampai kita lupa dengan target kita. Di waktu luang lah kesempatan besar bagi kita mencapai impian kita. Berbagai kegiatan yang dapat mempercepat tercapainya impian kita harus kita lakukan. Misalnya dengan mengikuti pelatihan yang akan meningkatkan kualitas diri kita
Beberapa kiat di atas semoga bermanfaat. Semoga hari yang kita lalui penuh makna dan lebih produktif.
#onedayonepost
#nonfiksi
#temabebas
#secercahperjuangan.blogspot.com
TEMU PELATIH NASIONAL (TPN)
Oleh Desi Diana,M.Pd
Jumat tanggal 5 januari sampai minggu 7 Januari 2018 di gedung A kemendikbud lantai III telah dilaksanakan acara temu pelatih nasional yang disingkat dengan PTN. PTN diselenggarakan oleh ikatan guru indonesia (IGI). Acara ini merupakan acara pertemuan pelatih se indonesia. Pelatih tersebut semua berprofresi sebagi guru. Mereka berkumpul untuk memperkenalkan kanal atau program pelatihan yang akan mereka lakukan selama tahun 2018.
Tahun 2018 IGI memiliki target melatih 1000 guru di seluruh pelosok di Indonesia. Kegiatan TPN ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mewujudkan target tersebut. Pak Rizal Ramli selaku ketua IGI menyatakan semua peserta TPN wajib melakukan pelatihan terhadap guru di seluruh kabupaten atau kota di provinsi dimana mereka tinggal. Selain itu mereka juga wajib membina tiga kabupaten atau kota di luar provinsi. Hal ini untuk menumbuhkan semangat melatih para guru dan meratakan penyebaran guru pelatih. Oleh karena itu selesai acara mereka harus mengisi daftar tiga kabupaten atau kota yang akan dikunjungi.
Peserta TPN berjumlah 350 guru dengan berbagai bidang keahlian. Mereka Merupakan guru yang sangat luar biasa dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap dunia pendidikan. Mereka berangkat dari berbagai pelosok daerah dengan biaya sendiri. Semua biaya transportasi dan penginapan tanpa dibiayai oleh pemerintah. Beberapa pelatih pria bahkan menginap di pelataran masjid kemendikbud demi menghemat biaya. Sebuah pengorbanan dan perjuangan yang sangat luar biasa.
Acara di mulai dan diresmikan oleh bapak dirjen GTK pada hari jumat pukul 13.00. Pak dirjen juga melakukan pengukuhan kepada 350 pelatih dan memberikan selamat satu demi satu kepada para pelatih yang hadir. Selain itu, pada hari ini juga terjadi pengukuhan pengurus pusat (PP) IGI yang diresmikan oleh bapak dirjen GTK. Acara berakhir sampai jam 8 malam dan para peserta bisa istirahat di penginapan yang di telah dipesan.
Hari kedua dimulai pukul 8.30. Acara di hadiri oleh tiga pegawai kemendikbud yang akan memberikan masukan kepada seluruh pelatih yang persentasi. Persentasi dibagi dalam 10 sesi, setiap sesi diisi oleh 5 sampai 6 pelatih. Tidak semua pelatih mempersentasikan program pelatihannya. Karena keterbatasan waktu, hanya 58 pelatih yang mempersentasikan program pelatihannya. Pelatih yang lain bisa ikut bergabung dengan kanal yang lain yang telah dipersentasikan.
Persentasi terpotong dengan acara makan siang jam 12 sampai jam 13.30. Acara persentasi terus berlangsung sampai menjelang magrib dan hanya dipotong istirahat untuk solat dan makan makanan ringan. Kegiatan berakhir sampai jam 17.00 dan peserta dapat istirahat di penginapan masing-masing.
Hari ketiga TPN diisi dengan kegiatan menulis mengunakan mulut dan membaca menggunakan telinga (menemubaling). Pencetus menemubaling adalah Bapak Mampuono salah seorang guru yang suka menulis.
Acara menemubaling ini masuk rekor muri karena kegiatan menemubaling dengan jumlah peserta terbanyak. Menemubaling selain dilakukan secara offline, juga dilakukan secara online dengan video conferensi di seluruh daerah di indonesia. Jumlah peserta yang mengikuti secara offline adalah 137 orang dan 490 secara online.
Kegiatan menemubaling ini bertujuan untuk meningkatkan kegiatan literasi guru se indonesia. Tulisan dalam kegiatan ini terdiri dari lima jenis yaitu opini, cerpen, fitur dan puisi. Dalam acara ini hadir juga ketua P4TK Matematika yang sangat mendukung program literasi.
Proses menulis dengan menemubaling dimulai pada pukul 09.30 sampai pukul 10.30. semua peserta serentak mengirimkan hasil tulisannya dan akan dibukukan menjadi buku antologi. Jayalah selalu guru indonesia dan tetap berkarya.
#onedayonepost
#nonfiksi
#temabebas
#secercahperjuangan.blogspot.com
SEMINAR PENDIDIKAN INTERNASIONAL
Oleh : Desi Diana,M.Pd
Pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Berbagai penelitian dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Banyak dana dikeluarkan untuk melakukan pelatihan dan seminar, sehingga para guru memiliki keterampilan mengajar yang baik. Guru sebagai pelaku pendidikan diharapkan memiliki kompetensi sebagai guru profesional. Harapannya guru tersebut dapat membuat siswa binaannya menjadi generasi muda yang berkompetensi dari segi kognitif, sikap dan psikomotorik.
Seminar dan pelatihan bagi guru menjadi hal yang sangat penting. Pemerintah indonesia melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) melakukan banyak pembinaan terhadap guru. Salah satu kegiatan tersebut adalah seminar pendidikan internasional yang dilaksanakan di gedung A plaza insan berprestasi kemendikbud Jakarta. Acara dilaksanakan selama satu hari pada tanggal 18 desember 2018. Kegiatan ini terlaksana karena kerjasama antara SEAMEO,SEAMEO regional center for qittep in mathematitics, SEAMEO qitep in science, Kemendikbud, IPB dan innovation for indonesia’s school children australia indonesia partnership (INOVASI).
Fostering young cretive talents through integrative thinking menjadi tema seminar internasional. Melalui kegiatan ini diharapkan para pendidik terutama guru melakukan pembelajaran yang meningkatkan kreatifitas dan berpikir kritis siswa yang lebih di kenal dengan kompetensi abad 21. Pembelajaran tidak hanya mementingkan aspek kognitif sampai level tiga yaitu menerapkan tetapi sampai level 5 yang dikenal berpikir tigkat tinggi.
Peserta seminar internasional berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka mengikuti kegiatan ini dengan cara melakukan pendaftaran secara online. Peserta yang berhak mengikuti kegiatan akan mendapatkan pemberitahuan melalui email masing-masing. Selain guru, peserta lainnya yang mengikuti kegiatan ini ada yang berprofesi dosen, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Jumah peserta sekitar 340 dari 400 peserta yang dinyatakan berhak mengikuti kegiatan. Meskipun libur mereka sangat antusias mengikuti setiap kegiatan dalam acara ini.
Pukul 08.00 kegiatan sudah dimulai dengan pendaftaran ulang peserta. Kegiatan selanjutnya jam 08.30 diisi dengan penampilan siswa SMK Negeri 6 Jakarta yang melakukan tari tradisional khas betawi yang berjudul “ Goyang greget”.
Pembukaan kegiatan seminar internasional berlangsung dari pukul 08.40 sampai 09.30 yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya. Kemudian dilakukan pemutaran video persentation of SEAMEO of color, sambutan dari Ir. Dadang Sudiyarto,M.A selaku sekertaris dari devisi penelitian dan pengembangan (Balitbang Kemendikbud). Pembukaan acara dilakukan oleh ir. Totok Suprayitno,Ph.D selaku kepala balitbang, kemudian dilakukan sesi foto bersama. Pukul 09.30-10.00 dilakukan istirahat sejenak untuk menikmati makanan ringan.
Acara inti dimulai pukul 10.00 samapi pukul 12.00. Kegiatan diawali dengan kegiatan graund launcing Balitbang website yang dibawakan oleh Ir Totok Suprayitno,Ph.D dan tim web development. Pukul 10.15 kegiatan diisi dengan persentasi sesi satu oleh Dr. Gatot Hari Priowirjanto selaku direktur SEAMEO sekretariat Thailand. Moderator pada persentasi sesion satu ini adalah Ir, Meuthia rachmaniah,MSC dengan tim perumus Amaliah Fitriah dan Suprananto.
Persentasi ke dua dibawakan oleh Mr Toshinobu Hatanaka dari Toho University, ministry of education, culture, sports, science and technology-Japan. Mr Toshinobu mempersentasikan pendidikan STEM di Jepang dengan judul best practices and lesson learned from the fields. Tim perumus pada persentasi sesi ke dua adalah Lambas dan Nina Purnama.
Kegiatan seminar sesi satu dan dua sangat merih, para peserta mendengarkan setiap materi yng disampaikan dengan serius. Mereka pun diberi kesempatan untuk bertanya kepada para pembicara dengan menggunakan bahasa Inggris. Acara ditutup sementara tepat pukul 12 untuk melakukan solat duhur dan makan siang, beberapa peserta ada yang menggunakan kesempatan ini untuk berbicara dengan pemateri dan juga berfoto.
Istirahat berakhir pukul 13.00, para peserta sudah menduduki tempat masing-masing untuk mengikuti kegiatan inti selanjutnya yaitu persentasi ke tiga dan keempat. Moderator pada persentasi ke tiga dan keempat adalah Dr. wahyudi. Persentasi ke tiga dibawakan oleh Mr. Peter Pentland dari Austrilian Academy of Technological science and engineering. Mr Peter membawakan materi dengan judul STEM Education journey in Australia- Lesson learned and Best practices. Tim perumus pada persentasi ketiga ini adalah Irsyad Zamjani dan Lestyani Yuniarsih.
Persentasi kee empat dibawakan oleh Prof Lew Hee Chan dari Korea National University of Education. Prof Law mengisi materi dengan judul STE(A)M education practices in Korea-Promises and challenges. Tim perumus dari persentasi terakhir ini adalah Diyan Nur Rahmah dan Sri Fajar Martono
Pukul 16.00-16. 30 adalah Kegiatan penutupan. Kegiatan ini diisi oleh Ir. Totok Suprayitno,PhD. Semua peserta meninggalkan acara dan sebelum pergi melakukan foto dengan pemateri. Materi yang ditampilkan dalam kegiatan seminar dapat di unduh di http://litbang. Kemendikbud.go.id/acara. Selain itu kegiatan seminar pun dapat dinikmati oleh semua orang yang tidak bisa mengikuti kegiatan ini melalui video yang ditampilkan di web balitbang kemendikbud. Semoga melalui kegiatan seminar internasional ini pendidikan indonesia bisa p9semakin maju. Pembelajaran STEM (sains, teknologi, enjenering dan Matematika) dapat diterapkan di semua lembaga pendidikan di indonesia.
#Onedayonepost
#Nonfiksi
#Temabebas
#secercahperjuangan.blogspot.com
Resensi buku Fiksi
Oleh Desi Diana,M.Pd
Judul buku : Cinta di ujung jalan
Pengarang : Endang Setiyaningsih
Penerbit : Kagum Publisher
Tahun terbit : 2016
Jenis Buku : Novel
Jumlah Halaman :129
Harga buku : Rp 60.000
Seperti judulnya, novel ini menceritakan tentang kisah cinta. Cinta segitiga antara Narendra dan Arini sepasang suami istri dengan Nina sebagai orang ketiga. Narendra seorang suami yang membutuhkan perhargaan dan perhatian dari seorang istri. Arini seorang istri yang memiliki kesempurnaan sebagai seorang wanita. Nina orang ketiga yang mencintai Narendra teman sekantornya.
Demi cinta, Nina melakukan berbagai cara agar mendapatkan Narendra. Cara licik pun di gunakan, sehingga Arini membenci suaminya. Kerenggangan yang terjadi antara Arini dan Narendra, dimanfaatkan Nina sehingga Narendra dekat dengannya. Perhatian dan kasih sayang yang diberikan Nina, membuat Narendra pun jatuh dalam pelukan Nina.
Sebuah kesalahan diagnosa dari dokter yang membuat Nina merampas Narendra dari keluarganya. Rasa egois yang membuatnya tidak perduli banyak yang tersakiti. Meski, akhirnya dia menyadari kesalahannya. Nina rela menembus kesalahannya dengan hidup sendiri jauh dari Narendra.
Cerita fiksi yang dikemas dalam novel ini menggambarkan realita kehidupan yaitu perjuangan dalam membina sebuah rumah tangga. Penuh perjuangan dan pengorbanan untuk menjaganya tetap utuh. Mengisahkan ketulusan rasa cinta dan mencintai. Kecemburuan, amarah dan rasa egois yang sering menjadi bumbu percintaan mewarnai setiap cerita di novel ini.
Sekilas kisah dalam novel ini sepertinya sudah biasa dan mudah ditebak jalan ceritanya. Ternyata kisah berikutnya yang disajikan sangat jauh dari bayangan kita. Pembaca dibuat terpana dan terkejut dengan setiap bagian yang terdapat dalam novel ini. Sebuah cerita yang dibuat oleh penulis yang sangat kreatif dan memiliki imajinasi tinggi.
Penulis pandai mengemas cerita ini menjadi cerita yang mempesona semua pembaca. Setiap konflik yang terjadi dan penyelesaiannya sangat jauh dari perkiraan pembaca. Alur cerita sangat mudah dipahami. Permainan karakter yang sangat jelas pada setiap tokoh, menunjukkan kedalaman ilmu kepenulisan yang dimiliki penulis.
Setiap ujung bab, membuat pembaca penasaran dengan kisah selanjutnya. Membaca buku ini seperti kita menjadi pelaku utamanya. Buku ini membuat pembaca larut dalam setiap cerita yang disajikan.
Muatan positip dan pesan moral banyak diselipkan dalam novel ini. Pengutipan ayat Al-Quran memperkuat setiap muatan moral. Pesan yang ingin disampaikan penulis sampai kepada pembaca tanpa kesan menggurui.
Muatan emosi sangat kental dalam novel ini. Kisah cinta berupa kesetiaan, penghianatan kebahagian dan kesedihan membakar emosi setiap pembaca. Sebuah kisah yang mengagumkan.
Hal yang membuat kurang nyaman di buku ini terdapat kesalahan dalam prosses editing. Terdapat beberapa kesalahan nama tokoh dalam cerita. Tertukarnya nama Nina dengan Faiza dalam cerita (halaman 89), terkadang mengganggu keasyikan pembaca dalam menikmati novel ini. Namun tidak terlalu patal, karena pembaca yang larut dalam kisah ini bisa langsung mengetahui ada kesalahan nama.
Buku ini sebaiknya diperuntukkan bagi mereka yang berusia 17 tahun ke atas. Anak usia remaja yang belum dewasa kurang tepat membaca novel ini. Muatan emosi dan konflik yang ada dalam setiap kisah pada novel ini dihawatirkan belum bisa dipahami secara tepat oleh mereka. Buku ini sangat tepat jika dibaca oleh mereka yang sudah berumah tangga. Banyak ilmu dan hikmah yang dapat kita ambil dalam buku ini. Cinta adalah sebuah anugrah yang harus dijaga dan dipelihara.
#onedayonepost
#nonfiksi
#Resensibukufiksi
#secercahperjuangan.blogspot.com