Sabtu, 07 Oktober 2017

Cinta berbuah surga

CINTA BERBUAH SURGA
By: Desi Diana
(tantangan ODOP Pekan ke 2)

Hari yang cerah, matahari bersinar dengan terangnya. Namun tidak secerah hati ku yang terluka. Cinta bertepuk sebelah tangan membuat luka yang sangat dalam. Perih, pedih seperti luka dalam yang berdarah. Dunia terasa sempit, Hidup terasa sangat sulit. Hanya air mata kepedihan yang menemani. Dia seorang sahabat sekelas yang sangat menawan hati di awal ku masuk les bahasa inggris. Kepintarannya dalam berkomunikasi menggunakan bahasa inggris sangat memikat hatiku. Keramahannya pada semua orang semakin membuatku jatuh hati. Riana namanya, gadis manis berkerudung yang selalu tersenyum pada semua orang di sekelilingnya.

Rasa cinta dihatiku semakin hari semakin besar pada Riana. Kegelisahan senantiasa menemani keseharianku. Rasa ingin bertemu dengannya setiap saat, setiap waktu tidak bisa tertahankan. Degupan di hati terasa semakin kencang saaat ku berjumpa dengannya. Ah cinta membuat ku stres, aku harus mengutarakan rasa cinta padanya, kalau tidak aku bisa gila. Ku niatkan dalam hati, besok pulang dari les akan bicara pada Riana tentang kegalauan hati ini. Semoga Riana menerima rasa cinta ini. Tak sabar rasanya ingin segera mengungkapkan apa yang terpendam dalam hati.

Hari yang dinanti tiba, Riana sedang duduk di bangkunya asyik mengobrol bersama temannya di jam istirahat. Ku beranikan diri mendekatinya. “Na,bisa ngomong bentar tidak?” tanya ku pada Riana. Riana melihat ke arah ku. “ iya boleh, kenapa ?”. “ ada yang mau Aku omongin, bisa tidak habis pulang les kita ngobrol dulu?. “ eh gimana ya, aku tidak bisa lama-lama ya. Takut pulangnya kesorean”. “ iya sebentar aja kok, bisa ya?, please. Ada yang penting banget soalnya”. “ tidak bisa sekarang aja ngomongnya ? “. “ tidak, bentar lagi juga masuk.  bisa kan ?”. “ oke”.  Mataku berbinar, akhirnya awal yang bagus. Semoga akhirnya juga demikian.
Pulang les, aku dan Riana mampir ke cafe dekat tempat les. Suasana cafe sepi, hanya beberapa orang saja terlihat duduk menikmati hidangan yang dipesan. Aku menawarkan makanan pada Riana. “ mau pesan apa Na?”. “ Aku pesan orange juice aja”. “ makanannya Na?”. “ Tidak Aku masih kenyang”. “ Ok”. Aku panggil pelayan lalu pesan 2 orange juice dan makanan kecil. Sambil menunggu makanan Riana bertanya “ Kamu mau ngomong apa sih, kok sepertinya serius banget”.” Iya Na, aku minta maaf banget ya sudah ganggu kamu. Dan maksih banyak kamu mau luangin waktu”. “ iya santai aja, kalau bisa sekarang aja ngomongnya”. Tak lama pelayan datang membawakan pesanan kami, aku meminum orange juice ku. “ minum dulu Na”. Riana meminum orange juicenya. Aku kuatkan hati tuk berani bicara dan siap menerima semua akibatnya. “ Na, aku ngajak kamu ke sini, karena Aku mau bilang kalau Aku suka sama Kamu”. Aku mulai mengutarakan isi hati, Riana hanya terdiam tidak ngomong apa-apa. Aku bingung, tidak tau apa yang ada di pikiran Riana. “ Na, maaf ya. Kamu marah ya?.” Eh, tidak ko, aku  lagi mikir bagaimana ngomong yang enak sama kamu”. Jawab Riana. “ ngomong aja, Aku siap kok dengernya apapun jawaban dari kamu”. “ Begini Feb, Aku tuh pengen fokus belajar dulu tidak mau dipusingkan dengan yang namanya cinta”. “ Memang kenapa Na, cinta itu kan karunia Tuhan yang harus disyukuri” . ‘Iya, tapi Aku punya prinsif tidak akan pacaran sebelum nikah. Itu kepercayaan yang Aku yakini. Maaf ya Feb.sebenarnya Aku berduaan dengan kamu seperti ini juga tidak nyaman, takut ada anggapan yang bukan-bukan dari orang”. Terasa perih dihati mendengar jawaban Riana, semudah dan sederhana itukah jawabannya. Apakah itu hanya alasan untuk menolak cintaku. Aku beranikan diri bicara lagi pada Riana “ Na,banyak loh perempuan berjilbab yang pacaran, tapi kamu kok beda. Ini bukan alasan untuk nolak Aku kan?”. “ Feb, memang banyak orang islam berjilbab yang pacaran, tapi mereka mungkin belum tahu ajaran islam sebenarnya. Itu bukan alasan, itu prinsip hidup aku. Kalu kita berjodoh pasti kita akan bertemu”. Jawaban Riana terasa aneh dan tidak masuk akal ku, bagaimana akan berjodoh kalau tidak ada pendekatan. Tapi Aku tidak bisa memaksanya untuk menerima cintaku.’ Iya Na, aku terima jawabanmu, terimakasaih untuk waktunya. Kita tetep berteman ya,kamu jangan menghindari aku karena semua ini”. “ iya, aku senang bertemen dengan siapa aja kok. Nyantai saja”. Riana begitu santai dan biasa saja dengan semua yang terjadi, mungkin Dia tidak ada perasaan apapun kepadaku dan tidak ada beban merasa bersalah atas penolakannya. Kami kemudian pergi, dan pulang.

Penolakan Rina membuatku terluka. Perih yang sangat dalam. Berhari-hari, berminggu-minggu perih itu tidak hilang. Tapi aku harus move on, masih banyak wanita lain di dunia ini. Alasan penolakan Rina mebuatku bertanya-tanya dan penasaran. Benarkah itu alasannya atau hanya penolakan secara halus. Aku berencana mendatangi temanku Rio teman sekelasku di SMA yang terkenal rajin ngaji. Ku telepon Rio “ hallo Rio,ganggu tidak “. “Assaamualaikum Feb, ada apa, tumben nih telepon”. “ waalaikumsalam, Iya ada yang mau Gua tanyain. Tapi kayaknya Gua harus ketemu eluh deh biar enak. Bisa tidak kita ketemuan sekarang?”. “ oh, kebetuln Aku lagi di luar Feb, kalau mau kamu datang aja ke mesjid dekat rumah ku lagia ada acara pengajian remaja nih acaranya bagus”. Waduh pengajian remaja, apa juga yang dibahas, tapi aku pengen tahu jalan pikirannya Riana bolehlah aku juga tidak ada acara  ” iya, aku datang deh ke sana”. “ oke,aku tunggu ya”

Suasana mesjid di komplek Rio penuh dengan remaja seusia ku. Antara cewek dan cowok duduknya dipisah oleh tirai. Acaranya baru mulai, aku mencari Rio lalu ke telpon dia “ Rio aku di belakang, kamu dimana?”. “ aku didepan sebelah kanan, masuk aja”. “ malu Rio, eluh kesini lah”. “iya”. Tak lama Rio datang, akupun ikut dengan Rio mendengarkan acar pengajian yang bahas tentang cinta. Gila temanya pas banget dengan yang aku ingin tanyakan ke Rio. Pemberi materinya masih muda, usianya sekitar 23 tahun dia ternyata seorang mahasiswa. Isi materi pengajian yang ku tangkap bahwa cinta itu adalah anugrah yang harus disyukuri, cinta yang utama adalah cinta kepada ALLah yaitu dengan menjalankan semua perintah dan menjauhi larangannya. Cinta kepada Allah harus mengalahkan cinta yang lainnya. Materi yang baru aku dengar, cinta kepada Allah dan Rasul, bukannya cinta itu antara cewek dan cowok. Tidak lama ada orang yang bertanya “ Kak, kalau cinta kepada lawan jenis bagaimana ya?”. “ cinta kepada lawan jenis adalah rahmat Allah yang harus kita syukuri, tapi cinta kepada Allah yang pertama dan utama jadi kita harus mendahulukan cinta kepada Allah di atas cinta yg lainnya. Kalau tidak kita celaka karena dalam al-Quran disebutkan jangan dekati zina, mendekatinya saja tidak boleh apalagi melakukannya. Allah melarang kita untuk pacaran sebelum nikah, karena pacaran termasuk zina”. Zina katanya, apa itu zina, bukannya zina itu orang yang melakukan sek bebas sebelum menikah. Aku beranikan diri bertanya “ maaf Kak, Zina itu apa, bukannya zina itu seks bebas?”. Kak Farhan pemateri melihat ke arah ku dan tersenyum “ Iya itu salah satu zina dan termasuk dosa besar, tapi memegang lawan jenis termasuk zina tangan, memandang lawan jenis termasuk Zina mata, memikirkannya termasuk Zina hati”. Aku terdiam,jadi Riana benar-benar menolakku karena keyakinannya bukan karena sebuah alasan yng mengada-ada.

Tak lama pengajian usai, Rio mendekati ku. “ Feb,katanya kamu mau ada yang diomongin, ayo ke samping kita ngobrol”. Aku mengikuti Rio “ Aku tadinya mau nanya sama kamu tentang cinta, tapi  setelah ikut pengajian tadi Aku sedikit mulai paham kalau dalam islam pacaran sebelum menikah tidak boleh” aku langsung memulai pembicaraan “ eh, ada yang sedang jatuh cinta rupanya. Tumben nanya ke Aku. Siapa yang kamu suka?” tanya Rio. “ Gua naksir gadis berjilbab di tempat kursus bahasa inggris, tapi Dia nolak Gua dengan alasan Dia berprinsip tidak mau pacaran sebelum nikah. Gua pikir itu hanya alasan tuk nolak Gua, ternyata pas ikut pengajian tadi itu memang benar ajaran islam. Gua selama ini baru tahu ada ajaran seperti itu “. “ ya, itu memang salah satu ajaran islam, itu sudah ada sejak dulu, tapi kita sebagai umat islam belam kenal islam lebih dalam. Nanti sering-sering aja datang ke sini. Tiap minggu di sini ada kajian rutin untuk remaja”. “ iya nanti gua luangin waktu deh, biar lebih paham dengan islam”. “ alhamdulilah,jadi  ada hikmahnya dong kamu ditolak ya, jadi bisa belajar islam “ he...”. “ Bisa aja Luh, siapa tahu nanti cewek yang Gua taksir pas liat Gue sudah paham islam jadi jatuh cinta ke Gua, ha...”. “ eh,niatnya harus diluruskan biar bernilai ibadah dong”. “ apalagi ini niat diluruskan, kan sambil nyelam minum air”. “ dalam islam, segala amal tergantung niatnya, nanti juga kamu akan paham”. “ okelah, semakin penasaran Gua dengan islam, ya sudah Gua pulang dulu ya, Assalamualaikum” “ waalaikumsalam, hati-hati ya” “ ok”

Penolakan Riana memberikan jalan baru untuk hidupku. Aku yang tidak pernah solat, rajin melaksanakan solat. Pengajian remaja yang kuikuti membuatku semakin kenal islam. Semakin tumbuh cinta kepada Allah. Rasa cinta kepada Riana sudah tergantikan dengan jalan berdakwah kepada-Nya. Ini jalan cinta yang tak pernah kuduga, semoga ku temukan belahan hati yang sevisi dan mengajakku ke surga-Nya pacaran sesudah menikah...Amin ya Rabb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar