JAUHILAH IRI, DENGKI ATAU
HASAD
Manusia merupakan mahluk yang paling sempuna
yang diciptakan oleh Allah SWT. Manusia memiliki jasad, hati dan akal yang
dapat digunakan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan hidupnya. Sebagai mahluk
sosial, kita sebagai manusia tentu akan berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam
berinteraksi tersebut terkadang terdapat konflik yang membuat suasana tidak
nyaman.
Beberapa penyebab terjadinya konflik adalah
karena adanya penyakit hati pada diri manusi yaitu iri, dengki atau hasad. Apa sih
iri, dengki atau hasad ?. iri, dengki dan hasad sebenarnya sama. Iri adalah
tidak suka melihat seseorang yang mendapatkan kebaikan. Dengki dan hasad yaitu
tidak suka terhadap kebaikan yang didapatkan orang lain dan berusaha merebut
untuk mendapatkannya atau menghancurkannya. Menurut Ibnu Taimiyah Hasad adalah sekedar benci dan tidak suka terhadap
kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat. Sedangkan menurut Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya
Ulumudin “hasad adalah membenci nikmat ALLAh SWT yang ada pada diri orang lain,
serta menyukai hilangnya nikmat tersebut”.
Jika melihat
pengertian tentang hasad, maka kita bisa menyimpulkan bahwa hasad adalah sifat Iblis
yang tidak senang melihat keistimewaan yang didapatkan oleh Nabi Adam dari
Allah SWT. Sebagai umat Nabi Muhamad tentu kita harus menjauhi sifat tesebut,
karena itu termasuk sifat Syaitoni. Selain itu orang yang mempunyai hati hasad
tidak akan merasakan ketenangan dalam hidup. Dia akan selalu resah melihat
kelebihan yang dimiliki oleh orang lain.
Hasad merupakan penyakit hati yang berbahaya. Rasullalullah
SAW pun memerintahkan umat islam untuk menjauhi hasad. Sebagai mana sabdanya
yaitu :” jauhilah oleh kamu sekalian sikap hasad (dengki) , karena sesungguhnya
sikap hasad itu memakan (menghabiskan) kebaikan-kebaikan sebagaimana api
memakan (menghabiskan) kayu bakar (HR. Abu daud dan Ibnu Majah dari Abu
Hurairah). Hadist yang lain yaitu “ janganlah kamu sekalian saling iri, saling
membenci, saling memata-matai, saling membukakan aib, saling tipu, dan saling
menjatuhkan, tapi jadilah kamu sekalian hamba ALLAh yang bersaudra “ (H.Rmuslim
dari Abu Hurairah).
Seno menyatakan bahwa Ustad
Abu Salman dalam talimnya menyampaikan bahwa penyakit hasad harus dihilangkan
dengans ebuah terapi. Terapi tersebut terdiri dari 4 langkah yaitu:
1.
Menyembunyikan dan tidak menampakkan hasad
Saat penyakit dengki terasa ada
dalam diri, hendaklah kita menyembunyikannya dan cukup hanya kita yang tahu. Janganlah
menampakannya kepada orang lain, karena hal tersebut dapat menyebabkan
permusuhan. Beristigfarlah dan mohon ampun.
2. Berdo’al kepada Allah agar menghilangkan hasad dari dalam hati
Sebagaimana
do’a yang telah diajarkan Allah di dalam Al Qur’an (yang artinya), “Ya Rabb
Kami, ampunilah kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu
dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap
orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi
Maha Penyayang.” (QS. Al Hasyr : 10)
3.
Berusaha ridho dengan
takdir Allah
Allah
telah mengajarkan kita untuk ridho dengan semua yang telah Ia tetapkan dengan
firman-Nya (yang artinya), “Dia telah
menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya.” (QS. Al Furqan : 2)
Maka marilah wahai saudaraku seiman, kita tanamkan
rasa qana’ah (merasa cukup dengan yang ada)di dalam diri kita, sehingga kita
tidak merasa dengki atau hasad atas apa yang di miliki oleh orang lain.
4.
Jadikan surga dan ridha Allah sebagai cita-cita
tertinggi
Kenikmatan di surga jauh lebih
indah daripada kenikmatan di dunia. Seharusnya kita tidak iri dan dengki dengan
kenikmatan dunia yang dimiliki oleh orang lain. Sebagaiman firman Allah SWT yang artinya :“Dan janganlah
engkau tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada beberapa
golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia, agar Kami uji mereka
dengan kesenangan itu. Dan karunia Tuhan-mu lebih baik dan lebih kekal.”
(QS. Thaha : 131)
Referensi :
1.
Seno . Bahaya
hasad di dalam hati. https://buletin.muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/bahasa-hasad-di-dalam-hati
2.
http://inilahrisalahislam.blogspot.co.id/2014/01/bahaya-hasad-dengki-alias-iri-hati.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar