Minggu, 22 Oktober 2017

Iri,dengki/hadud

JAUHILAH IRI, DENGKI ATAU HASAD

Manusia merupakan mahluk yang paling sempuna yang diciptakan oleh Allah SWT. Manusia memiliki jasad, hati dan akal yang dapat digunakan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan hidupnya. Sebagai mahluk sosial, kita sebagai manusia tentu akan berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam berinteraksi tersebut terkadang terdapat konflik yang membuat suasana tidak nyaman.

Beberapa penyebab terjadinya konflik adalah karena adanya penyakit hati pada diri manusi yaitu iri, dengki atau hasad. Apa sih iri, dengki atau hasad ?. iri, dengki dan hasad sebenarnya sama. Iri adalah tidak suka melihat seseorang yang mendapatkan kebaikan. Dengki dan hasad yaitu tidak suka terhadap kebaikan yang didapatkan orang lain dan berusaha merebut untuk mendapatkannya atau menghancurkannya. Menurut Ibnu Taimiyah Hasad adalah sekedar benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat. Sedangkan menurut Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumudin “hasad adalah membenci nikmat ALLAh SWT yang ada pada diri orang lain, serta menyukai hilangnya nikmat tersebut”.

 Jika melihat pengertian tentang hasad, maka kita bisa menyimpulkan bahwa hasad adalah sifat Iblis yang tidak senang melihat keistimewaan yang didapatkan oleh Nabi Adam dari Allah SWT. Sebagai umat Nabi Muhamad tentu kita harus menjauhi sifat tesebut, karena itu termasuk sifat Syaitoni. Selain itu orang yang mempunyai hati hasad tidak akan merasakan ketenangan dalam hidup. Dia akan selalu resah melihat kelebihan yang dimiliki oleh orang lain.

Hasad merupakan penyakit hati yang berbahaya. Rasullalullah SAW pun memerintahkan umat islam untuk menjauhi hasad. Sebagai mana sabdanya yaitu :” jauhilah oleh kamu sekalian sikap hasad (dengki) , karena sesungguhnya sikap hasad itu memakan (menghabiskan) kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan (menghabiskan) kayu bakar (HR. Abu daud dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah). Hadist yang lain yaitu “ janganlah kamu sekalian saling iri, saling membenci, saling memata-matai, saling membukakan aib, saling tipu, dan saling menjatuhkan, tapi jadilah kamu sekalian hamba ALLAh yang bersaudra “ (H.Rmuslim dari Abu Hurairah).

Seno menyatakan bahwa Ustad Abu Salman dalam talimnya menyampaikan bahwa penyakit hasad harus dihilangkan dengans ebuah terapi. Terapi tersebut terdiri dari 4 langkah yaitu:

1.    Menyembunyikan dan tidak menampakkan hasad

Saat penyakit dengki terasa ada dalam diri, hendaklah kita menyembunyikannya dan cukup hanya kita yang tahu. Janganlah menampakannya kepada orang lain, karena hal tersebut dapat menyebabkan permusuhan. Beristigfarlah dan mohon ampun.

2.    Berdo’al kepada Allah agar menghilangkan hasad dari dalam hati
Sebagaimana do’a yang telah diajarkan Allah di dalam Al Qur’an (yang artinya), “Ya Rabb Kami, ampunilah kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hasyr : 10)
3.    Berusaha ridho dengan takdir Allah
Allah telah mengajarkan kita untuk ridho dengan semua yang telah Ia tetapkan dengan firman-Nya (yang artinya), “Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (QS. Al Furqan : 2)
Maka marilah wahai saudaraku seiman, kita tanamkan rasa qana’ah (merasa cukup dengan yang ada)di dalam diri kita, sehingga kita tidak merasa dengki atau hasad atas apa yang di miliki oleh orang lain.

4.    Jadikan surga dan ridha Allah sebagai cita-cita tertinggi

Kenikmatan di surga jauh lebih indah daripada kenikmatan di dunia. Seharusnya kita tidak iri dan dengki dengan kenikmatan dunia yang dimiliki oleh orang lain. Sebagaiman firman Allah SWT  yang artinya :“Dan janganlah engkau tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia, agar Kami uji mereka dengan kesenangan itu. Dan karunia Tuhan-mu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Thaha : 131)


Referensi :
1.      Seno . Bahaya hasad di dalam hati. https://buletin.muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/bahasa-hasad-di-dalam-hati

2.      http://inilahrisalahislam.blogspot.co.id/2014/01/bahaya-hasad-dengki-alias-iri-hati.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar