Senin, 25 September 2017

Tugas ODOP 1


PERJUANGAN DAN HARAPAN SEORANG GURU

Terkadang sedih melihat kondisi generasi muda sekarang, menuntut ilmu malah dijadikan beban. Kesungguhan dalam belajar sangat kecil sekali. Sekolah hanya dijadikan tempat menulis mendengarkan penjelasan guru, dan mengerjakan tugas. Materi yang di dapat tidak pernah dibaca kembali. Saat besoknya ditanya materi yang kemarin, tidak bisa menjawab. Kondisi yang sangat memprihatinkan. Budaya membaca sangat minim, mereka lebih senang menonton acara televisi dan ngobrol bersama teman-teman. Waktu muda lebih banyak diisi dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Padahal waktu muda adalah waktu saat energi dan pikiran masih sangat jernih dibandingkan dengan masa tua. Melihat kondisi tersebut sebaagai pendidik saya terkadang merasa bersalah karena belum bisa membuat sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan buat mereka. Bingung juga memikirkan caranya bagaimana agar mereka bisa mengingat dan paham materi yang diajarkan. Minimal mereka mau membaca kembali materi yang mereka pelajari di sekolah. Berbagai cara aku lakukan dengan mengikuti pelatihan dan seminar agar tahu seni mengajar yang menyenangkan. Akupun memutuskan untuk menempuh pendidikan S2 sesuai dengan bidang mata pelajaran yang kutempuh. Karena awal aku menjadi guru adalah ketiaksengajaan dalam mencari pekerjaan. Dengan ijasah D3 IPB aku diterima mengajar. Tapi Aku berusaha mengembangkan diri agar bisa jadi guru profesional.

Lelah memang  menempuh perjalanan ke tempat menuntut ilmu. Seminggu dua kali, setiap jumat dan sabtu harus pulang pergi Jasinga-Bogor. Tapi semua  itu aku jalani dengan penuh keiklasan dan kesabaran, demi mendapatkan bekal ilmu untuk mengajar siswa/i ku. Harapannya setelah lulus dari perguruan tinggi ini pengetahuan dan  keterampilan ku dalam mengajar akan semakin baik. Salah satu  yang selalu ku ingat utuk memotivasi diri saat lemah adalah sebuah hadist yang artinya  diwajibkan menuntut  ilmu bagi kaum muslim wanita dan laki-laki. Hadist lainnya yang selalu ku ingat adalah  carilah ilmu mulai dari buaian sampai ke ujung lahat dan orang berilmu akan diangkat derajatnya oeh Allah SWT.  Ketika letih dan malas menerjang, serta kesibukan harian yang menumpuk, ketiga hadist tersebutlah yang selalu memotivasi aku untuk bangun pagi dan pergi menuntut ilmu.

Ujian dalam menuntut ilmu, ternyata bukan hanya dari diri sendiri, seperti rasa malas dan lelah. Ada ujian dari luar seperti anggapan negatif saat aku memutuskan melanjutkan kuliah S2. Anggapan ambisius mengejar jabatan, sok pintar, tega meninggalkan sang buah hati yang masih kecil, dan tanggapan negatif lainnya yang terkadang  ku jawab dengan senyuman. Menjawab semua tanggapan tersebut menurutku tidak penting dan hanya menghabiskan waktu berdebat kusir. Mungkin mereka belum paham dengan jalan pikiranku sehingga beranggapan seperti itu. Setiap langkah pasti akan menanggung resiko, dan aku memutuskan terus melangkah dengan ridho suami dan orang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar