Senin, 22 Maret 2021

 

2.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.1

Attempt: 3

Tujuan Pembelajaran Khusus

Durasi : 2 JP
Moda: Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus: 

  1. Calon Guru Penggerak (CGP) dapat menunjukkan pemahaman tentang yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi.
  2. Calon Guru Penggerak (CGP) dapat melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan minat, kesiapan, dan profil belajar.

Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak di Sesi Pembelajaran Eksplorasi Konsep! 

Sesi pembelajaran ini terdiri dari 2 bagian yaitu eksplorasi konsep secara mandiri dan eksplorasi konsep melalui forum diskusi.

Sebelum Anda memulai pembelajaran di sesi ini, silakan lihat pertanyaan-pertanyaan berikut ini dan cobalah untuk menjawab beberapa dari pertanyaan tersebut, namun tidak perlu ditulis. 

  1. Bagaimana saya dapat mengelola kelas untuk memenuhi kebutuhan murid secara individu?
  2. Apa yang saya ketahui tentang latar belakang murid saya, pembelajaran sebelumnya, dan perkembangan keterampilan mereka?
  3. Apa yang saya ketahui tentang minat murid saya (di sekolah dan di luar), motivator, dan tujuan mereka?
  4. Apa yang saya ketahui tentang profil belajar murid saya? Apa gaya belajar yang disukai oleh mereka? 
  5. Bagaimana saya bisa menggunakan informasi tentang minat, kesiapan dan profil belajar murid saya untuk membantu saya merancang dan melaksanakan pembelajaran secara efektif?

2.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.1

Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Bayangkanlah kelas yang Anda ajar saat ini. 

Ingatlah satu persatu murid di kelas Anda. Bagaimanakah karakteristik setiap anak di kelas Anda? Tahukah Anda apa kekuatan mereka? Bagaimana gaya belajar mereka? Apa minat mereka? Siapakah yang memiliki keterampilan menghitung paling baik di kelas Anda? Siapakah yang sebaliknya? Siapakah yang paling menyukai kegiatan kelompok? Siapakah yang justru selalu menghindar saat bekerja kelompok? Siapakah yang level membacanya paling tinggi? Siapakah murid yang masih perlu dibantu untuk meningkatkan keterampilan memahami bacaan mereka? Siapakah yang paling senang menulis? Siapakah yang lebih senang berbicara?

Setiap harinya, tanpa disadari, guru dihadapkan oleh keberagaman yang banyak sekali bentuknya. Mereka secara terus menerus menghadapi tantangan yang beragam dan kerap kali harus melakukan dan memutuskan banyak hal dalam satu waktu. Keterampilan ini banyak yang tidak disadari oleh para guru, karena begitu naturalnya hal ini terjadi di kelas dan betapa terbiasanya guru menghadapi tantangan ini. Berbagai usaha mereka lakukan yang tentu saja tujuannya adalah untuk memastikan setiap murid di kelas mereka sukses dalam proses pembelajarannya.


2.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.1

Sabtu, 20 Maret 2021

Koneksi Antar Materi Coaching

 

KONEKSI ANTAR MATERI

Pembelajaran Berpihak Pada Siswa


Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak pendidikan memiliki filosofi bahwa pembelajaran harus membuat siswa selamat dan bahagia. Selamat dan bahagia dewasa ini disebut dengan wellbeing. Untuk mewujudkan Siswa selamat dan bahagia maka pembelajaran harus berpusat ke siswa. Artinya pembelajaran harus memperhatikan dan memenuhi kebutuhan belajar siswa. Pendidik harus mengenal karakteristik setiap siswa. Merancang pembelajaran sesuai dengan kesiapan belajar mereka, minat dan profil belajar Siswa. Pembelajaran seperti ini disebut juga dengan pembelajaran diferensiasi, yaitu pembelajaran yang memperhatikan karakteristik siswa. pembelajaran yang melihat bahwa setiap siswa itu unik, istimewa dan memiliki potensi yang berbeda. Jadi tidak bisa pembelajaran yang sama disampaikan ke semua siswa.

Pembelajaran berusat kepada siswa juga memperhatikan aspek psikologis siswa. Pendidik harus mengajarkan siswa bagaimana mengenali dan mengelola emosi mereka. Pembelajaran tersebut dikenal dengan pembelajaran soial emosi. pembelajaran ini bisa dilakukan di dalam kelas terintegrasi dalam pembelajaran atau diluar pembelajaran yang dijadikan sebagai budaya sekolah dan dilakukan secara rutin.

Siswa sebagai mahluk sosial membutuhkan interaksi dengan sesama siswa lainnya, guru dan orang disekitarnya. pembelajaran sosial emosi tentu sangat bermanfaat bagi siswa dalam berinteraksi di masyarakat. mererka akan belajar untuk memahami, berempati dan bertanggungjawab dengan setiap keputusan yang mereka pilih.

Proses pembelajaran yang guru lakukan secara holistik, tentu membuat siswa cerdas otaknya, sehat fisiknya, dan damai jiwanya. Para guru siap memberikan yang terbaik bagi para siswanya. Para guru juga siap menggali potensi siswa dengan coaching sehingga mereka menjadi siswa yang berprestasi dan menginspirasi.

Teknik coaching dengan model TIRTA harus dikuasi semua guru, sehingga para siswa memiliki teman bercerita yang bisa menggali potensi mereka dan membuat mereka mandiri dan berpikir kritis. untuk lebih jelasnya apa itu model TIRTA silahkan disimak bahasan di bawah ini



Berikut Video contoh melakukan coaching kepada siswa. Semoga bermanfaat 



Sabtu, 05 Desember 2020

 Artikel Refleksi Modul 1.2

Modul 1.2 guru penggerak membahas tentang nilai dan peran guru penggerak seperti modul 1.1 di modil 1.2 juga ada tugas aksi nyata. adapun aksi nyata yang saya lakukan di modul 1.2 adalah membuat kesepakatan kelas. Berikut artikel refleksi aksi nyata yang sudah saya lakukan.


Selasa, 01 Desember 2020

1.3.a.9. Koneksi Antar Materi

Sintesis berbagai materi modul 1.1, 1.2 dan 1.3


Tidak terasa pendidikan calon guru penggerak sudah memasuki modul 1.3. pada setiap modul sellau ada tugas membuat sintesis materi. pada modul 1.3 sintesis antar materi yang saya buat dalam bentuk artikel. aplikasi yang dipakai adalah Ms. Word. berikut sintesi materi modul 1.3 yang merupakan gabungan dari materi 1.1, 1.2 dan 1.3

Minggu, 29 November 2020

Aksinyata Modul 1.1 Guru Penggerak

 

1.1..a.10. Aksi Nyata - Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Kelas dan Sekolah



Modul 1.1 guru penggerak memasuki kegiatan aksi nyata penerapan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Aksi nyata yang saya rencanakan di kelas  adalah membuat kelas kolaborasi semua mata pelajaran. Rencana ini dipilih karena melihat kondisi pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemik virus korona yang berjalan tidak optimal. Selama PJJ lebih dari 60% siswa tidak melaksanakan pembelajaran mandiri dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru. Para guru juga merasa kesulitan mengkondisi kan  dan memotivasi mereka untuk melakukan pembelajaran secara mandiri. adapun rancangan aksi nyata dan pelaksanaan aksi nyata yang sudah dilakukan dapat di lihat di bawah ini 





 

Jumat, 13 November 2020

 

1.2.b.10. Koneksi Antar Materi - Nilai dan Peran Guru Penggerak


SINTESIS ANTAR MATERI MODUL 1.2 NILAI & PERAN GURU PENGGERAK




                                                                   Gambar 1. Guru Penggerak
                                                            


Guru Penggerak merupakan salah satu program merdeka belajar episode lima dari KEMENDIKBUD. Program ini bertujuan untuk memajukan pendidikan indonesia melalui pendidikan guru selama sembilan bulan. pada kegiatan ini guru dilatih untuk menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan membuat ekosistem pendidikan yang menunjang keberhasilan siswa. 

Pendidikan guru penggerak fokus pada dampak hasil belajar siswa melalui peningkatan kompetensi pedagogis dan kepemimpinan guru. Hasil belajar siswa yang diharapkan bukan hanya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Tujuan dari hasil belajar siswa yang diharapkan adalah tercapainya profil pelajar pancasila. Pelajar pancasila memiliki profil yaitu sebagai berikut: 
1. Beriman bertakwa kepada Tuhan YME dan berahlak mulia
2. Berkebinekaan global
3. Bergotong royong
4. Kreatif
5. Bernalar kritis
6. Mandiri


Gambar 2 Profil Pelajar Pancasila


Untuk lebih jelasnya tentang Profil pelajar pancasila silahkan klik link berikut profil pelajar pancasila

Pendidikan  guru penggerak di mulai pada bulan oktober oktober 2020. Pada bulan oktober sampai desember 2020 calon guru penggerak harus menyelesaikan 2 modul.  Modul 1 dipelajari dari 15 Oktober- 15 November 2020. Kegiatan pembelajaran 70% dilaksanakan secara online dan 30% offline. Kegiatan online dilaksanakan di LMS dan meeting melalui google meet. Kegiatan Offline dilakukan di sekolah calon guru penggerak masing-masing dengan melakukan pendampingan, aksi nyata dan lokakarya. 

Modul 1.1 mempelajari tentang filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara. Semua pemikiran dan filosofis Ki Hajar dalam pembelajaran dan pendidikan harus dipahami dan dipraktek kan dalam pembelajaran di kelas dan sekolah calon guru penggerak. Para Pendamping calon guru penggerak akan melakukan coaching untuk membantu calon guru penggerak melakukan aksi nyata tersebut. Adapun konsep pemikiran Ki Hajar yaitu 
1.Merdeka belajar, 
Menurut Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim merdeka belajar adalah kebebasan untuk melakukan inovasi, kebebasan untuk belajar dengan mandiri dan kreatif bagi  unit pendidikan yaitu guru, siswa dan sekolah (gtk.kemendikbud.go.id) 
2.Anak bukan kertas kosong,
"Anak mempunyai kodratnya sendiri, yang tidak bisa diubah oleh pendidik. Pendidik hanya bisa mengarahkan tumbuh kembangnya kodrat tersebut "(Bukik Setiawan)
3.Meng hamba pada sang anak,
Maksud dari berhamba pada sang anak adalah kita memperlakukan anak dengan rasa iklas, penuh cinta kasih dan rasa hormat. seperti kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya.
4. Menuntun/ among, 
Menuntun di sini maksudnya kita sebagai pendidik hanya bisa menunjukkan, mengarahkan dan membimbing sang anak tanpa bisa memaksa kehendaknya
5. Kodrat alam, 
 Kodrat alam disini maksudnya harus memperhatikan kodrat, bakat dan minat setiap anak dalam melakukan pendidikan dan pembelajaran
6.Kodrat zaman,
 Maksud dari kodrat zaman, bahwa pendidikan itu harus mengikuti perkembangan zaman. Ki Hazar Dewantara sering mengatakan didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Jadi sebagai pendidik kita harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

                                                             ------------------------------------------------

Materi yang dipelajari di modul 1.2 adalah nilai dan peran guru penggerak. Materi ini harus dipahami dan menjadi karakter calon guru penggerak. Karakter tersebut yaitu mandiri, reflektif, kolaborasi, inovatif dan berpihak pada sang murid. adapun penjelasan untuk masing-masing nilai dan peran tersebut yaitu :

1. Mandiri,
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) mandiri yaitu keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain.
2. Refleksi, 
Refleksi dalam pembelajaran yaitu kegiatan melihat kembali dan mengkaji kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan, untuk menemukan berbagai kelebihan dan kelemahan diri dalam proses pembelajaran sehingga dapat melakukan perbaikan pada pembelajaran berikutnya
3. Inovatif,
Yaitu suatu usaha untuk menggunakan pemikiran, imajinasi, dan sumber daya yang dimilikinya serta di sekelilingnya untuk menghasilkan produk baru yang bermanfaat bagi semua orang. (Wahyudi, 2020)
4. Kolaboratif 
Kolaboratif menurut KBBI adalah kerjasama dengan semua orang untuk mencapai tujuan yang sama.
5. Berpihak pada murid
Mengutamakan kepentingan siswa dalam melakukan suatu kebijakan atau tindakan pembelajaran

Referensi:
1. https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/
2.http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/profil-pelajar-pancasila
3. https://kbbi.web.id/kolaborasi
4. https://www.kompasiana.com/ekogenshter/552feef86ea834b36b8b45ac/pengertian-kreatif-dan-inovatif
5. https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/mengenal-konsep-merdeka-belajar-dan-guru-penggerak
6. http://bukik.com/ajaran-ki-hajar-dewantara/

Kamis, 12 November 2020

 

1.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

SINTESIS MATERI MODUL 1.1

PEMIKIRAN DAN FILOSOFIS KI HAJAR DEWANTARA



                                                                                          Gambar 1. Ki Hajar dewantara

1.    Apa yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum saya mempelajari modul 1.1?


Gambar 2

      Gambar 2.  Siswa Jenuh dan bosan
sumber: bidanku.com


Sebelum saya mempelajari modul ini saya menganggap murid seperti kertas kosong yang harus diberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Mereka harus diubah perilakunya sesuai dengan nilai dan peraturan yang berlaku.

Pemikiran saya tersebut, membuat saya banyak memberikan konten dan konsep dari materi yang saya ajarkan. Siswa diberikan banyak tugas untuk membaca dan mengerjakan soal dengan tujuan pengetahuan mereka bertambah, Selama proses pembelajaran siswa hanya pelaksana dari rencana pembelajaran yang saya buat. Mereka hanya pasif menerima setiap apa yang saya berikan.

Sikap atau karakter siswa di mata saya selalu jelek atau salah. Pandangan saya saat itu mereka nakal, pemalas, semangat belajar nya rendah, dan tidak mandiri.  Peraturan sering kali saya buat, tetapi banyak sekali siswa yang melanggar nya.

Pembentuk kan keterampilan siswa saya lakukan dengan memberikan praktikum melakukan berbagai percobaan. Mereka suka atau tidak, setuju atau tidak maka mereka harus terima.    


2.      Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul ini? 

Setelah mempelajari modul 1.1 saya menyadari pemikiran saya salah, ternyata siswa bukan kertas kosong. Mereka memiliki pemikiran, perasaan, keinginan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimilikinya sebelum dia masuk ke sekolah. Mereka memiliki coretan tipis, Tugas saya adalah mempertegas coretan tersebut sesuai minat dan bakat mereka. Selaku guru saya tidak boleh memaksakan kehendak dan melupakan keinginan dan minat mereka. Pembelajaran harus memperhatikan pemikiran, minat dan keinginan siswa. Kami sebagai guru hanya membimbing, mengarahkan atau menuntun untuk menemukan potensi terbaik mereka untuk dikembangkan sehingga mereka hidup selamat dan bahagia

Pemikiran saya mulai terbuka, saya anggap mereka semua intan berharga dengan beragam keunikan nya masing-masing. Mereka memiliki minat dan potensi yang perlu dikembangkan. sebagai guru saya harus ber hamba kepada anak. Saya tidak mungkin bisa merubah kodrat yang sudah Tuhan berikan, saya hanya bisa menuntun dan menjadi sahabat bagi mereka.


Gambar 2. Aktivitas pembelajaran siswa
Sumber : Koleksi Pribadi

3.    Apa yang bisa segera saya terapkan lebih baik agar kelas saya mencerminkan pemikiran KHD?  

Saya akan menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara di kelas saya. Langkah pertama yang saya terapkan adalah membuat kesepakatan bersama tentang proses pembelajaran di kelas bersama siswa. Saya akan menampung masukkan dan membuat kesepakatan bersama mereka. Saya menjadikan mereka subjek pembelajaran yang bisa mengeksplor apa yang mereka mau tentang ilmu yang akan dipelajari. Saya akan menuntun mengarahkan mereka untuk menemukan dan mengembangkan potensi mereka. Siswa saya akan lebih banyak melakukan aktivitas pembelajaran sehingga mereka bisa mnemukan sendiri konsep dan ketrampilan yang mereka butuhkan dan inginkan. Strategi pembelajaran akan saya rancang dengan berbagai model dan metode pembelajaran yang bervariatif sehingga dapat meningkatkan sikap, pengetahuan dan keterampilan mereka.



                                                   Gambar 3. Kelas yang Berpihak Pada Siswa