Sabtu, 05 Desember 2020

 Artikel Refleksi Modul 1.2

Modul 1.2 guru penggerak membahas tentang nilai dan peran guru penggerak seperti modul 1.1 di modil 1.2 juga ada tugas aksi nyata. adapun aksi nyata yang saya lakukan di modul 1.2 adalah membuat kesepakatan kelas. Berikut artikel refleksi aksi nyata yang sudah saya lakukan.


Selasa, 01 Desember 2020

1.3.a.9. Koneksi Antar Materi

Sintesis berbagai materi modul 1.1, 1.2 dan 1.3


Tidak terasa pendidikan calon guru penggerak sudah memasuki modul 1.3. pada setiap modul sellau ada tugas membuat sintesis materi. pada modul 1.3 sintesis antar materi yang saya buat dalam bentuk artikel. aplikasi yang dipakai adalah Ms. Word. berikut sintesi materi modul 1.3 yang merupakan gabungan dari materi 1.1, 1.2 dan 1.3

Minggu, 29 November 2020

Aksinyata Modul 1.1 Guru Penggerak

 

1.1..a.10. Aksi Nyata - Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Kelas dan Sekolah



Modul 1.1 guru penggerak memasuki kegiatan aksi nyata penerapan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Aksi nyata yang saya rencanakan di kelas  adalah membuat kelas kolaborasi semua mata pelajaran. Rencana ini dipilih karena melihat kondisi pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemik virus korona yang berjalan tidak optimal. Selama PJJ lebih dari 60% siswa tidak melaksanakan pembelajaran mandiri dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru. Para guru juga merasa kesulitan mengkondisi kan  dan memotivasi mereka untuk melakukan pembelajaran secara mandiri. adapun rancangan aksi nyata dan pelaksanaan aksi nyata yang sudah dilakukan dapat di lihat di bawah ini 





 

Jumat, 13 November 2020

 

1.2.b.10. Koneksi Antar Materi - Nilai dan Peran Guru Penggerak


SINTESIS ANTAR MATERI MODUL 1.2 NILAI & PERAN GURU PENGGERAK




                                                                   Gambar 1. Guru Penggerak
                                                            


Guru Penggerak merupakan salah satu program merdeka belajar episode lima dari KEMENDIKBUD. Program ini bertujuan untuk memajukan pendidikan indonesia melalui pendidikan guru selama sembilan bulan. pada kegiatan ini guru dilatih untuk menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan membuat ekosistem pendidikan yang menunjang keberhasilan siswa. 

Pendidikan guru penggerak fokus pada dampak hasil belajar siswa melalui peningkatan kompetensi pedagogis dan kepemimpinan guru. Hasil belajar siswa yang diharapkan bukan hanya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Tujuan dari hasil belajar siswa yang diharapkan adalah tercapainya profil pelajar pancasila. Pelajar pancasila memiliki profil yaitu sebagai berikut: 
1. Beriman bertakwa kepada Tuhan YME dan berahlak mulia
2. Berkebinekaan global
3. Bergotong royong
4. Kreatif
5. Bernalar kritis
6. Mandiri


Gambar 2 Profil Pelajar Pancasila


Untuk lebih jelasnya tentang Profil pelajar pancasila silahkan klik link berikut profil pelajar pancasila

Pendidikan  guru penggerak di mulai pada bulan oktober oktober 2020. Pada bulan oktober sampai desember 2020 calon guru penggerak harus menyelesaikan 2 modul.  Modul 1 dipelajari dari 15 Oktober- 15 November 2020. Kegiatan pembelajaran 70% dilaksanakan secara online dan 30% offline. Kegiatan online dilaksanakan di LMS dan meeting melalui google meet. Kegiatan Offline dilakukan di sekolah calon guru penggerak masing-masing dengan melakukan pendampingan, aksi nyata dan lokakarya. 

Modul 1.1 mempelajari tentang filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara. Semua pemikiran dan filosofis Ki Hajar dalam pembelajaran dan pendidikan harus dipahami dan dipraktek kan dalam pembelajaran di kelas dan sekolah calon guru penggerak. Para Pendamping calon guru penggerak akan melakukan coaching untuk membantu calon guru penggerak melakukan aksi nyata tersebut. Adapun konsep pemikiran Ki Hajar yaitu 
1.Merdeka belajar, 
Menurut Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim merdeka belajar adalah kebebasan untuk melakukan inovasi, kebebasan untuk belajar dengan mandiri dan kreatif bagi  unit pendidikan yaitu guru, siswa dan sekolah (gtk.kemendikbud.go.id) 
2.Anak bukan kertas kosong,
"Anak mempunyai kodratnya sendiri, yang tidak bisa diubah oleh pendidik. Pendidik hanya bisa mengarahkan tumbuh kembangnya kodrat tersebut "(Bukik Setiawan)
3.Meng hamba pada sang anak,
Maksud dari berhamba pada sang anak adalah kita memperlakukan anak dengan rasa iklas, penuh cinta kasih dan rasa hormat. seperti kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya.
4. Menuntun/ among, 
Menuntun di sini maksudnya kita sebagai pendidik hanya bisa menunjukkan, mengarahkan dan membimbing sang anak tanpa bisa memaksa kehendaknya
5. Kodrat alam, 
 Kodrat alam disini maksudnya harus memperhatikan kodrat, bakat dan minat setiap anak dalam melakukan pendidikan dan pembelajaran
6.Kodrat zaman,
 Maksud dari kodrat zaman, bahwa pendidikan itu harus mengikuti perkembangan zaman. Ki Hazar Dewantara sering mengatakan didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Jadi sebagai pendidik kita harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

                                                             ------------------------------------------------

Materi yang dipelajari di modul 1.2 adalah nilai dan peran guru penggerak. Materi ini harus dipahami dan menjadi karakter calon guru penggerak. Karakter tersebut yaitu mandiri, reflektif, kolaborasi, inovatif dan berpihak pada sang murid. adapun penjelasan untuk masing-masing nilai dan peran tersebut yaitu :

1. Mandiri,
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) mandiri yaitu keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain.
2. Refleksi, 
Refleksi dalam pembelajaran yaitu kegiatan melihat kembali dan mengkaji kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan, untuk menemukan berbagai kelebihan dan kelemahan diri dalam proses pembelajaran sehingga dapat melakukan perbaikan pada pembelajaran berikutnya
3. Inovatif,
Yaitu suatu usaha untuk menggunakan pemikiran, imajinasi, dan sumber daya yang dimilikinya serta di sekelilingnya untuk menghasilkan produk baru yang bermanfaat bagi semua orang. (Wahyudi, 2020)
4. Kolaboratif 
Kolaboratif menurut KBBI adalah kerjasama dengan semua orang untuk mencapai tujuan yang sama.
5. Berpihak pada murid
Mengutamakan kepentingan siswa dalam melakukan suatu kebijakan atau tindakan pembelajaran

Referensi:
1. https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/
2.http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/profil-pelajar-pancasila
3. https://kbbi.web.id/kolaborasi
4. https://www.kompasiana.com/ekogenshter/552feef86ea834b36b8b45ac/pengertian-kreatif-dan-inovatif
5. https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/mengenal-konsep-merdeka-belajar-dan-guru-penggerak
6. http://bukik.com/ajaran-ki-hajar-dewantara/

Kamis, 12 November 2020

 

1.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

SINTESIS MATERI MODUL 1.1

PEMIKIRAN DAN FILOSOFIS KI HAJAR DEWANTARA



                                                                                          Gambar 1. Ki Hajar dewantara

1.    Apa yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum saya mempelajari modul 1.1?


Gambar 2

      Gambar 2.  Siswa Jenuh dan bosan
sumber: bidanku.com


Sebelum saya mempelajari modul ini saya menganggap murid seperti kertas kosong yang harus diberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Mereka harus diubah perilakunya sesuai dengan nilai dan peraturan yang berlaku.

Pemikiran saya tersebut, membuat saya banyak memberikan konten dan konsep dari materi yang saya ajarkan. Siswa diberikan banyak tugas untuk membaca dan mengerjakan soal dengan tujuan pengetahuan mereka bertambah, Selama proses pembelajaran siswa hanya pelaksana dari rencana pembelajaran yang saya buat. Mereka hanya pasif menerima setiap apa yang saya berikan.

Sikap atau karakter siswa di mata saya selalu jelek atau salah. Pandangan saya saat itu mereka nakal, pemalas, semangat belajar nya rendah, dan tidak mandiri.  Peraturan sering kali saya buat, tetapi banyak sekali siswa yang melanggar nya.

Pembentuk kan keterampilan siswa saya lakukan dengan memberikan praktikum melakukan berbagai percobaan. Mereka suka atau tidak, setuju atau tidak maka mereka harus terima.    


2.      Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul ini? 

Setelah mempelajari modul 1.1 saya menyadari pemikiran saya salah, ternyata siswa bukan kertas kosong. Mereka memiliki pemikiran, perasaan, keinginan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimilikinya sebelum dia masuk ke sekolah. Mereka memiliki coretan tipis, Tugas saya adalah mempertegas coretan tersebut sesuai minat dan bakat mereka. Selaku guru saya tidak boleh memaksakan kehendak dan melupakan keinginan dan minat mereka. Pembelajaran harus memperhatikan pemikiran, minat dan keinginan siswa. Kami sebagai guru hanya membimbing, mengarahkan atau menuntun untuk menemukan potensi terbaik mereka untuk dikembangkan sehingga mereka hidup selamat dan bahagia

Pemikiran saya mulai terbuka, saya anggap mereka semua intan berharga dengan beragam keunikan nya masing-masing. Mereka memiliki minat dan potensi yang perlu dikembangkan. sebagai guru saya harus ber hamba kepada anak. Saya tidak mungkin bisa merubah kodrat yang sudah Tuhan berikan, saya hanya bisa menuntun dan menjadi sahabat bagi mereka.


Gambar 2. Aktivitas pembelajaran siswa
Sumber : Koleksi Pribadi

3.    Apa yang bisa segera saya terapkan lebih baik agar kelas saya mencerminkan pemikiran KHD?  

Saya akan menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara di kelas saya. Langkah pertama yang saya terapkan adalah membuat kesepakatan bersama tentang proses pembelajaran di kelas bersama siswa. Saya akan menampung masukkan dan membuat kesepakatan bersama mereka. Saya menjadikan mereka subjek pembelajaran yang bisa mengeksplor apa yang mereka mau tentang ilmu yang akan dipelajari. Saya akan menuntun mengarahkan mereka untuk menemukan dan mengembangkan potensi mereka. Siswa saya akan lebih banyak melakukan aktivitas pembelajaran sehingga mereka bisa mnemukan sendiri konsep dan ketrampilan yang mereka butuhkan dan inginkan. Strategi pembelajaran akan saya rancang dengan berbagai model dan metode pembelajaran yang bervariatif sehingga dapat meningkatkan sikap, pengetahuan dan keterampilan mereka.



                                                   Gambar 3. Kelas yang Berpihak Pada Siswa

 




Minggu, 09 Juni 2019

Mass Rapid Transit (MRT)

Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) merupakan sistem transportasi tercepat di Jakarta. Alat transportasi ini menggunakan tenaga listrik seperti Kereta rel listrik (KRL) yang sering disebut commuter line. MRT menjadi alat transportasi primadona di Jakarta setelah diresmikan 24 Maret 2019.Jalur rel di bawah tanah menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna transportasi umum. Setiap harinya bisa mengangkut 1.900 penumpang pada jam sibuk. Alat transportasi MRT hampir mirip dengan KRL. Perbedaannya MRT hanya memiliki 6 gerbong dalam setiap rangkaiannya sehingga lebih sedikit dari KRL. KRL sendiri memiliki 8 -10 gerbong dalam setiap rangkainnya yang dapat mengangkut 2000 penumpang. Perbedaan lainnya MRT lebih cepat karena dibangun melaluli 2 jalur layang dan tanah.ke dua jalur tersebut merupakan dua jalur yang tidak bersinggungan dengan jalan raya (perlintasan sebidang).KRL sendiri hampir semua perlintasannya dibangun di atas tanah yang banyak lintasan sebidang. Para penumpang yang ingin menggunakan alat transportasi MRT harus membeli tiket yang bisa dibeli loket atau ticket vending Machine (TVM). Tiket yang ditawarkan ada 2 jenis yaitu sinle trip ticket (STT) atau multi trip tickett (MTT). Bagi pemilik e-money dan J-Card bisa menggunakan kartu ini sebagi tiket. Satu hal yang harus diperhatikan, penumpang tidak bisa masuk dan keluar di stasiun yang sama seperti KRL. Demikianlah penjelasan singkat tentang MRT. Semoga bermanfaat bagi para pengguna transportasi umum di Jakarta yang ingin mencoba MRT

Senin, 05 November 2018


Sebuah  Awalan
(Desi Diana)

Kegiatan yang Kita lakukan selalu dimulai dari sebuah awalan. Banyak yang berkata memulai sebuah awalan terasa sulit. Sebuah awalan dari setiap niat terasa malas dan takut untuk dilakukan. Mereka yang tidak bisa melawan rasa malas dan perasaan takut, akhirnya tidak pernah melakukan apa yang telah diniatkan. Setujukah Anda bahwa melakukan sebuah awalan begitu sulit?  
Pengalaman sering  memberikan pelajaran berharga. Pengalaman tersebut bisa dari diri Kita sendiri atau dari orang lain. Tidak  ada salahnya jika Kita belum punya banyak pengalaman, belajar dari pengalaman orang lain. Kesuksesan akan lebih mudah diraih dan kemungkinan gagal bisa diminimalisir. Setuju kah Anda?
Berkaca dari Mereka yang sukses. Kita dapat sebuah pelajaran bahwa Mereka lebih cepat memulai. Mereka  melawan semua rasa malas dan takut untuk melakukan sebuah awalan. Alangkah baiknya Kita mengikuti jejak Mereka. Lawanlah rasa malas dan takut tersebut. Rasa malas dan takut hanyalah belenggu yang membuat Kita gagal. Semua itu hanya ilusi dalam pikiran Kita. Mari lawan dan jadilah pemenang melawan kelemahan diri sendiri. lihat dan bayangkanlah setiap kesuksesan yang akan Kita raih dengan memulai sebuah awalan. Mari memulai!
Melakukan sebuah awalan akan terasa mudah jika kita tahu caranya. Ijinkan Saya berbagi kiat memulai sebuah awalan. Trik ini hanyalah pengalaman yang saya rasakan saat akan memulai sesuatu yang terasa sulit dan menakutkan. Berikut beberapa kiat yang ingin saya bagikan.
1.     Luruskan Niat
Setiap kegiatan yang Kita lakukan harus diawali dari niat yang baik. Niat yang baik, akan memberikan energi kepada kita untuk mewujudkannya. Luruskan niat dalam rangka beribadah dan memberikan manfaat kepada semua orang. Kemudahan dalam mewujudkan niat tersebutpun akan Kita rasakan.
2.     Buat tujuan yang jelas
Setiap rencana akan Kita lakukan wajib memiliki tujuan. Rencana tanpa sebuah tujuan akan membuat kita sulit menentukan langkah yang akan kita buat. Tulislah secara jelas apa tujuan kita melakukan kegiatan tersebut. Tempelkan tulisan tersebut di tempat yang sering Kita lihat. Tujuannya agar Kita selalu ingat dan semangat mewujudkannya.
3.     Buatlah impian keberhasilan
Memulai sebuah kegiatan sering kali gagal karena belenggu perasaan takut gagal. Bayangan pasti gagal selalu menghantui. Pikiran tersebut membuat Kita selalu menghentikan awalan untuk memulai. Lawanlah perasaan tersebut! Buatlah bayangan keberhasilan dari apa yang akan Kita lakukan! Pikirkan kebaikan apa yang akan kita dapatkan dan berikan kepada orang di sekitar kita.

Kiat yang Saya bagikan sangat sederhana dan mudah dilakukan. Ayo coba mempraktekkannya. Semoga Kita semua bisa memulai langkah pertama dari apa yang kita rencanakan. Suskses untuk Kita semua!



#30HariBerkarya
#MenulisMenebarKebaikan
#SemuaBisaMenulis
#day1