Minggu, 15 Oktober 2017

Harta-antologi puisi

HARTA
Desi Diana

Pagi, siang maupun malam kau dicari
Susah,senang, kaya ataupun miskin semua menanti
Banyak, sedikit, halal maupun haram tak perduli
Semua cara dilakukan agar kau dimiliki

Ada dan tiada kau tak bisa buat damai hati
Resah, gelisah saat kau tiada itu sudah pasti
Kau tidak mungkin bisa dibawa mati
Tapi semua orang berjuang untukmu sampai mati

Demi mendapatkanmu berpeti-peti
Tak perduli kawan atau lawan semua diladeni
Kau harus digenggaman untuk memenuhi hasrat diri
Caci dan maki biarkanlah datang saling berganti

Susah dan dosa itu urusan nanti
Terpenting hati happy
Tipu muslihat adalah sahabat sejati
Memperbanyak pundi-pundi

#antologicinta
28 Juni 2017

Harapan Sebuah Perubahan

Hrapan Sebuah Perubahan
Desi Diana

Wajib belajar telah dicanangkan
Uang triliunan telah dikeluarkan
Dana BOS telah digulirkan
Sertifikasi juga dilakukan

Mungkinkah ada perubahan
Kesuraman dunia pendidikan
Kelicikan para pengatur kebijakan
Kerakusan para pimpinan

Masihkah ada harapan
Kecerian wajah pendidikan
Kejujuran pembuat kebijakan
Kedermawanan para pimpinan

Semangatlah para pengusir kebodohan
Harapan ada selama da perjuangan
Bangunlah bumi pertiwi yang dibanggakan
Cetaklah generasi yang membanggakan

Kemenangan pasti ada digenggaman
Bersama-sama kita perjuangkan
Kuatkan semua ikatan
Kejayaan menanti di ujung jalan

#antologipendidikan

Maafkan Aku Tuhan

Maafkan Aku Tuhan

Surat cinta telah banyak Kau kirimkan
Berjuta hadiah Kau persembahkan
Limpahan kasih sayang selalu Kau berikan
Berkali peringatan kau berikan

Mataku buta oleh keindahan fatamorgana
Telinga tuli mendengar lantunan ayat-ayat Mu
Mulutku kelu mengucap Asmalhusna
Badanku kaku tuk sujud dan ruku di hadapan Mu

Ya Rabb,Aku manusia kufur yang lupa bersyukur
Aku tersesat dalam terangnya petunjuk Mu
Aku terjebak oleh indahnya dunia
Aku terlelap dalam panjangnya ampunan Mu
#antologi puisi rohani

OBSESI

Obsesi

Menari-nari dipelupuk mataku sangat memikat semua pesonamu
Membelai halus alam bawah sadarku terlelap dalam mimpi liarku
Menariku dalam hasrat tak terkendali terhipnotis oleh bujuk rayumu
Mewangi tercium dalam setiap hembusan napasku

Terikat dan terkurung dalam ruang hampa
Tertatih dan terjatuh dalam menggapaimu
Waktu terasa sempit begitu cepat berlalu
Ku hanya termangu dan menunggu

Dalam lelah ku bersujud
Berharap ada sinar pencerahan
Terhenti dalam penantian
Bersiap menjemput kematian

Cerita rakyat malin kundang

Cerita Rakyat :
MALIN KUNDANG SI ANAK DURHAKA

Di sebuah desa dekat pesisir pantai hiduplah keluarga nelayan miskin. Sang ayah bekerja sebagai nelayan mencari ikan di lautan. Sang Ibu tinggal di rumah menjaga anak satu-satunya yang diberi nama Malin Kundang. Kehidupan mereka sangat memprihatinkan, pakaian mereka sangat lusuh dan banyak lubang. Gubuk tempat mereka tinggal sangat kecil dan kumuh. Badan mereka sangat kurus karena kekurangan makanan.

Malin anak yang rajin dan patuh kepada kedua orang tuanya. Setiap hari dia membantu ayahnya menangkap ikan. Ibu dan Ayah Malin sangat cinta kepadanya. Dia memiliki badan yang tinggi dan kurus. Di lengan kanannya ada bekas luka yang dalam saat terjatuh, Wajahnya sangat tampan dan banyak orang yang menyukainya

Ayah Malin ingin merubah kehidupan mereka yang sangat miskin. Dia memutuskan untuk bekerja merantau ke negeri seberang. Meskipun sedih harus meninggalkan anak dan istrinya, ayah Malin pun pergi merantau. Seminggu, sebulan dan setahun berlalu, Ayah Malin kundang tidak pulang. Kabar dan berita tentang keberadan ayah malin pun tidak ada yang tahu. Malin dan ibunya sangat sedih dan hidup penuh kekurangan. Ibu Malin pun bekerja sangat keras agar dia dan anaknya bisa makan.

Melihat kondisi ibunya yang sudah tua dan kelelahan bekerja, Malin merasa kasihan. Dia meminta ijin kepada ibunya untuk pergi bekerja pada seorang nahkoda kaya raya. Meskipun hatinya sedih,Ibu malin mengijinkan anaknya pergi merantau bersama nahkoda kapal.dia berharap Malin selalu ingat kepadanya dan segera kembali ke kampung halamannya menjadi orang yang berhasil

Akhirnya Malin pun pergi berlayar ke negeri sebrang. Karena orangnya rajin dan jujur, Malin menjadi orang yang sangat dipercaya dan disayang oleh nahkoda. Anak gadis nahkodapun dinikahkan dengan Malin, sehingga nahkoda memiliki penerus usahanya. Malin pun menjadi orang kaya dan usaha perdagangannya semakin sukses. Dia sering bertamasya bersama istrinya ke beberapa pulau. Begitu indah dan bahagia kehidupan Malin, sampai dia lupa  kepada ibunya dan kampung halamannya.

Ibu Malin setiap hari berdoa dan menangis berharap Malin pulang. Dia rindu kepada anaknya. Setiap hari ibunya pergi ke dermaga untuk memastikan Malin pulang dan tidak lupa dengan dirinya.hari yang ditunggu ibu Malin ternyata tiba. Di siang hari yang terik,kapal Malin mendarat di dermaga tempat kelahirannya. Malin berniaga di desa kelahirannya, setiap orang di desanya tidak ada yang mengenalinya karena perubahan wajah Malin yang sangat jauh berbeda. Ibu Malin melihat ada saudagar muda dan kaya langsung mendekati ingin memastikan apakah itu anaknya Malin. Saat ibu Malin melihat saudagar tersebut betapa senang hatinya  karena saudagar tersebut Malin anaknya. Meskipun wajah dan penampilan Malin sudah berubah, ibu Malin sangat hapal dengan anaknya yang memiliki bekas luka dilengannya.

Ibu Malin langsung memeluk saudagar tersebut,saat dia berada di dermaga bersama istrinya. Ia mengatakan betapa gembiranya ia melihat malin sehat dan sukses serta tidak lupa kepadanya. Tetapi Malin ternyata tidak mau dipeluk oleh ibunya, dia merasa malu memiliki ibu yang tua dan miskin. Malin berpura-pura tidak kenal dan berkata “maaf siapa kamu?, ibu saya sudah meninggal. Jangan mengaku-ngaku ibu saya”. Hati ibu Malin sangat sakit, dia menangis dan tidak menyangka anaknya akan tega berbuat seperti itu. “ anakku Malin, aku ibu muu. Ibu sangat mengenalimu, di lengan kanan mu ada bekas luka Nak”. Malin tetap tidak mau engakui ibunya. Dan menyuruh pegawainya mengusir ibuny.

Ibu Malin semakin sedih, dia hanya bisa diam dan menangis, lalu berdoa“Ya Allah, sadarkanlah Malin kundang, Dia adalah anak ku satu-satunya yang kusayanngi kembalikanlah dia kepada ku. Jangan jadikan dia anak yang durhaka”. Meskipun hatinya hancur, ibu Malin masih mendoakan yang baik untuk anaknya. Sungguh mulia hati sang ibu.
Si Malin kundang yang merasa malu dan marah segera naik kapal bersama istrinya. Dia tidak mau berlama-lama di tempat itu. Namun tak berapa lama hujan badai datang diiringi petir. Ombak tinggi menerjang kapal yang dinaiki Malin kundang, sehingga kapal Malin kundang terhempas dan semua muatannya terjatuh ke dalam laut.

Malin bersama istrinya selamat dan terdampar di tepi pantai.  Sang Ibu yang melihat kejadian tersebut segera mendekati anaknya Malin kundang. Rasa kasih sayang seorang Ibu, meskipun disakiti anaknya,membuatnya merasa kasihan dan ingin menyelamatk ananaknya. Ibu Malin kundang mendekati malin yang setengah sadar, dia membelai rambutnya dan menangis. “ anak ku Malin, kau baik-baik saja Nak?. "Malin merasa sedih dan bersalah,lalu dia menangis dan memeluk ibunya.  "ibu maafkan malin bu, malin telah durhaka  kepada ibu”. “main ankku, ibu memaafkanmu nak, ayo kita pulang ke rumah, biar ibu obati luka-luka mu.

Ibu Malin dibantu oleh penduduk sekitar membawa Malin dan istrinya ke gubuk mereka.ibu Malin merawat anak dan istrinya dengan penuh kasih sayang. Setelah Malin sehat, Malin ingin mengajak ibunya pergi ke negeri seberang ke tempat istrinya dan hidup bersama mereka. Ibu Malin menolak, karena dia ingin hidup dan mati di tempat kelahirannya. Akhirnya Malin memutuskan untuk tinggal bersama istrinya di desanya dan membangun rumah yang layak untuk mereka  tinggali. Malin dan ibunya hidup bahagia, usaha Malin sebagai pedagang  semakin maju dan dia menjadi orang kaya yang sangat dermawan.

Catatan:
maaf bukannya saya ingin mengubah alur cerita Malin kundang cerita rakyat yang sangat terkenal. Dimana seharusnya Malin si anak durhaka dikutuk menjadi batu. Semua ini saya lakukan karena ini adalah sebagai salah satu tugas  tantangan dari grup menulis ODOP (one day one post) yang memberikan tugas membuat cerita legenda dengan ending yang berbeda dengan cerita aslinya

Hutang

HUTANG

Setiap manusia punya kebutuhan yang berbeda-beda. Bekerja merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.  Bekerja ternyata belum dapat memenuhi setiap kebutuhan yang ada. Besar pasak daripada tiang yang artinya lebih besar pengeluaran daripada pendapatan sering kali terjadi. Meminjam uang kepada sahabat, saudara, atau bank pun dilakukan. Gali lubang tutup lubang menjadi sebuah kebiasaan yang tak bisa dihindari.

Bolehkah meminjam uang atau berhutang?. Bagaimana hukumnya dalam agama islam?. Meminjam uang menurut hukum islam sebenarnya boleh-boleh saja. Orang yang meminjamkan uang akan mendapatkan pahala dari Allah karena telah membantu meringankan beban saudaranya. Bahkan, orang yang memberikan hutang nilai pahalanya lebih besar daripada bersedekah. Namun,ahir-ahir ini banyak terdengar orang saling membenci, bertengkar dan membunuh karena masalah hutang. Jadi, apa yang salah dengan hutang piutang ?

Dalam aturan islam masalah hutang piutang sebaiknya dituliskan secara tertulis dan ada saksi, agar kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan. Orang yang behutang sebaiknya mempunyai niat baik untuk mengembalikan sesuai waktu yang disepakati dan yang meminjamkan mempunyai niat membantu tanpa ada keinginan mengambil keuntungan. Jika semuanya tertulis secara baik dan disepakati oleh kedua belah pihak, hal yang tidak diinginkan tentu tidak akan terjadi.

Masalahnya banyak orang meminjam uang tidak berniat mengembalikan. Mereka hanya ingin mendapatkan uang tanpa bersusah payah bekerja dengan menipu temannya sendiri. Janji yang diucapkan sering diingkari, tidak takut akan ajab ilahi. Uang dari berhutang tidak untuk membeli kebutuhan pokok tetapi hanya untuk memenuhi kebutuhan tersier demi memenuhi nafsu hewani.

Begitupun dengan orang yang meminjamkan uang, bukan karena niat menolong tetapi hanya untuk mendapatkan keuntungan duniawi. Uang yang dipinjamkan harus dibayar dengan bunga berlipat-lipat, sehingga peminjam kesulitan mengembalikan uang yang dipinjam. Semakin hari, hutang semakin bertambah karena bunga yang terus berjalan.
Perilaku peminjam dan pemberi hutang seperti ini tentu bukan perilaku yang baik. Perilaku seperti inilah yang menyebabkan banyak masalah sehingga berhutang menjadi suatu perilaku yang buruk dan berdosa. Semoga kita terlepas dari hutang dan tidak menyusahkan orang yang berhutang. Hati-hatilah dalam masalah hutang, karena hutang yang tidak terbayar sampai kita mati akan merugikan diri kita sendiri. Jika seseorang yang berhutang memiliki nilai pahala yang besar, maka nilai pahalanya akan habis digunakan untuk membayar hutangnya di dunia dan jika tidak memiliki nilai pahala, maka keburukan orang yang meminjamkan uang akan diberikan kepada yang meminjam hutang. Betapa berat bukan hukumannya, jadi jangan coba-coba berhutang jika tidak berniat mngembalikannnya.

Minggu, 08 Oktober 2017

Puisi-antologi persahabatan-lelah menanti

LELAH MENANTI
Desi Diana

Bukankah kita dah berjanji tuk bertemu disini
Kenapa kau tak datang tepati janji
Sudah lama aku menanti
Dari pagi hingga petang hari

Lelah ku menanti
Detik demi detik ku lewati
Tanpa ada sesuatu yang pasti
Menunggu kau yang telah lama pergi

Aku masih disini
Setia pada janji
Namun kau tak kunjung kembali
Kemana kau berlari?

Hatiku terasa sepi
Ku tak bisa tetap berdiri
Ku harus pergi
Dia tlah memangilku kini
#antologipersahabatan